lima

157 5 0
                                    

Selesai berkunjung ke makam kedua orang tuanya Rain dan tantenya memilih untuk pulang karena Rain sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja hari ini.

"Sayang kamu ga mau makan dulu?"tawar Arini lembut.

Rain hanya menggeleng. Sudah banyak tawaran dari tantenya yang ia tolak. Ia malas untuk melakukan itu semua. Ia hanya ingin pulang ke rumah dan memikirkan kedua orangtuanya yang jauh disana.

Arini hanya menghela nafas pasrah. Ia pun melajukan mobilnya menuju komplek rumah keponakannya. Sesekali ia mencuri pandang ke arah Rain yang tampak fokus pada pemandangan di luar sana.

Tak butuh waktu lama mereka sudah sampai di depan gerbang rumahnya. Rain lantas akan keluar dari mobil. Tetapi tangan tantenya menahannya.

Rain hanya memandang tantenya dengan pandangan bertanya.

"Kamu kaga diri baik-baik ya. Ingat pesan Tante buat rubah sikap kamu seperti dulu lagi" peringat Arini.

Rain menghela nafas dan mengangguk singkat dan pelan. Masih berat rasanya untuk menuruti kemauan sang Tante. Tetapi mengingat alm. Mama dan papanya yang pernah datang di mimpi tantenya membuat ia ingin sekali menurutinya.

"Yaudah kamu masuk dan bersihin diri kamu. Jangan lupa makan teratur"

Setelahnya Rain keluar dari dalam mobil dan menutup pintu mobil kembali. Mobil tantenya pun meleset pergi meninggalkan rumahnya.

Rain membuka gerbang dan melihat motor sang kakak terparkir di luar garasi. Tanda sang kakak baru saja berada di rumah. Ia pun masuk ke dalam rumah dan benar saja sang kakak sedang duduk di sofa ruang tamu.

"Lho kok kamu udah pulang jam segini?"tanya Rion heran.

Bukannya menjawab Rain justru memilih berjalan terus dan menaiki anak tangga menuju kamarnya yang berada di samping kamar alm.mama papanya.

"Dek kamu belum jawab kakak. Kamu ada masalah apa lagi sih?cerita dong" tuntut Rion pada adik kesayangannya.

Rion yang masih tak di gubris pun akhirnya menyusul adiknya ke atas. Memasuki kamar milik sang adik yang rapih dan bersih. Nuansa kamar yang tak terlalu mencolok membuat siapa pun yang masuk merasa nyaman.

"Kenapa? Ga ada apa-apa kok"jawab Rain santai.

"Kamu ga usah bohong sama kakak"

Rain menghela nafas sebelum ia menceritakan semua kejadian yang ia alami di sekolah hari ini sampai ia meminta tantenya menjemputnya.

                            _______

"Erlin. Dimana Rain?"tanya Bu Puput selaku guru fisika.

"Eum.. Rain sakit Bu"jawab Erlin gugup.

"Oh begitu ya sudah" jawab sang guru lalu mulai menjelaskan pelajaran yang sedang di ajarkannya.

"Dir" panggil Erlin pada sahabatnya.

Dira pun menoleh ke depan yang tengah melihatnya yang berada di dibelakangnya.

"Apa?gw ga tau Rain dimana"jawab Dira yang seolah sudah tau pertanyaan yang akan keluar dari mulut sahabatnya tersebut.

Erlin pun kembali menatap ke arah depan. Kebiasaan Rain selalu begini. Walaupun ia menitipkan kertas bertulisan tangan dirinya tapi tetap saja kedua sahabatnya merasa cemas.

Selang satu jam pelajaran fisika pun selesai digantikan oleh bunyi bel yang berbunyi nyaring ke seluruh penjuru sekolah. Semuanya langsung berhambur keluar kelas.

"Dira ayok buru katanya mau ke rumah Rain"ajak Erlin terburu-buru.

"Sabar dong Lin... Ga bisa sabar banget sih Lo"gerutu Dira kesal.

cewek Pendiam vs cowok cerewetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang