Prolog

109 21 16
                                    

Semilir angin menghembuskan ujung jilbabnya yang panjang. Bunga bunga bermekaran seakan menggambarkan suasana hatinya yang saat ini sangat bahagia. Rumput-rumput menari nari bersorak ria. Mentari pun tersenyum dan mulai memperlihatkan sinarnya.

Disaat itulah seorang gadis cantik terlihat tengah duduk menikmati keindahan alam sambil membaca buku novelnya di sebuah gazebo yang terletak tak jauh di belakang rumahnya yang bak istana.

"Aisywa!!!" pekik seorang gadis cantik yang menghampirinya sambil melambaikan tangan.
"Salam dulu sayangku...dan sebaiknya seorang muslim ketika bertemu harus mengucapkan salam," sahut Aisywa lembut saat seseorang itu telah tiba di samping tempat duduknya sambil menempatkan bokongnya di kursi.
"Hehehe lupa... Assalamu'alaikum Aisywa sahabatku," kata Naura cengengesan sambil memperlihatkan deretan gigi putihnya.

Ya, ternyata yang datang ialah Naura Callista Putri. Seorang teman dekat dari Aisywa Syakila Bilqis.

Aisywa Syakila Bilqis, seorang gadis sholehah berkulit putih bening dengan postur tubuh yang tinggi , hidung mancung, bibir yang tipis merah alami, mata bulat dengan bulu mata yang lentik dan disertai alis yang tebal dan rapi. Memang paket yang komplit. Dia dikenal sebagai sosok yang lemah lembut dan juga merupakan most wanted di sekolahnya. Selain itu,dia merupakan seorang anak dari pengusaha kaya yang mempunyai banyak cabang perusahaan di mancanegara. Jadi, tak heran bila banyak sekali yang mendekatinya mulai dari temannya hingga kakak seniornya , bahkan setiap hari dia selalu diiringi banyak laki laki. Dan hal tersebut sangat membuatnya risih.

Naura Callista Putri, merupakan teman dekat dari Aisywa. Dia dikenal sebagai gadis cantik bertubuh mungil , orangnya supel, dan ramah.
Akan tetapi, dia paling tidak suka jika ada yang berani menyakiti sahabatnya. Dia terlahir dari keluarga yang sederhana. Namun hal tersebut tidak membuat Aisywa minder memiliki sahabat sepertinya. Justru kepribadian Naura itulah yang membuat Aisywa merasa beruntung memiliki sahabat sepertinya.

"Wa'alaikumussalam warahmatullah Naura sayangku," balas Aisywa sambil tersenyum.

"Aisywa...!", kata Naura.
"Iya ada apa Naura?" Jawab Aisywa.
"Nanti sore kita ke taman yuk, aku mau beli es krim," ujar Naura.

"Gimana yah... soalnya nanti aku juga ada janji sama anak anak untuk jenguk mereka di panti," balas Aisywa menunduk sambil meremas ujung jilbabnya karena takut sahabatnya ini akan marah.

" Ya ampun iya yah kok aku bisa lupa sih kalau kamu ada janji...kan baru kemarin kamu ngomong sama aku untuk nemanin kamu pergi ke panti," ujar Naura sambil menepuk keningnya.

"Gak papa kok kalau kamu lupa, lagian pula kita bisa kok beli es krim dulu baru ke panti," kata Aisywa kembali menatap sahabatnya.
"Emmm...makasih sayangku," ujar Naura sambil memeluk sahabatnya.

Cinta di Pagar SuciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang