chap4

17 3 0
                                    

Dear diary

20-09-2019

Itu pertama kalinya aku berbincang bincang dengan wahyu.

Aku tarik semua kata kataku yang bilang kalau aku menyesal ikut latihan futsal~

Kali ini, karena wahyu sendiri yang memintaku untuk hadir. Aku jadi semangat!. Kapanpun itu aku siap ikut latihan asal ada wahyu disana~

Tim futsal sekolah kini di bagi menjadi dua. Sahlan dan Wahyu ada di kelompok yang berbeda. Masing masing kelompok nantinya akan di tandingkan dengan tim futsal dari sekolah lawan, namun ini bukan pertandingan.
Kata Sahlan yang seperti ini di sebut sparing.

Yang pertama kali tanding adalah tim dari kelompok Sahlan, Ayuni terpaksa harus menonton karena kalau tidak Sahlan mengancam tidak akan menemaninya pulang hari ini.

Priiiiittttt.....

Wahyu menatap lima orang temannya yang kini sedang berjuang di tengah lapangan sambil sesekali berteriak untuk mengarahkan mereka.

Namun pandangannya teralihkan dengan seruan seorang gadis yang berada di kursi penonton, ia terlihat juga sedang mengarahkan. Sahlan bilang namanya Ayuni.

Gadis itu berteriak teriak mengarahkan sahlan agar lebih dekat dengan gawang lawan, dan GOL! Wahyu tak percaya sahlan bisa mencetak point karena arahan gadis itu.

Saat pergantian babak, sahlan kembali berlari ke arah gadis itu lalu duduk disampingnya.
Ayuni mengelap keringat sahlan sambil marah marah alih alih menyemangati. Anehnya sahlan seperti tidak keberatan di bentak bentak seperti itu. Temannya itu hanya mengangguk angguk seolah sedang menerima nasihat dari sang petuah bijak.
Setelah turun dari sana Wahyu melihat semangat Sahlan seperti baru terlahir kembali.
Dan akhirnya timnya menang.

Berkat gadis itu.

Sahlan menenteng tasnya lalu berjalan ke arah Ayuni.” Ayo balik.”

“kan gue kesini mau liat wahyu...”sanggah Ayuni.” Tu liat~ calon suami baru aja masuk.”

Sahlan duduk dengan kesal.”minta air.”

Ayuni menyembunyikan botol air mineralnya.” Buat wahyu.”

“pelit lo ya..”    

“bodo..”

Ayuni kembali memusatkan perhatiannya pada Wahyu yang sedang bermain.

“yaudah gue mau beli air dulu.” Serobot Sahlan.

Ayuni tak menanggapi, ia masih asik menonton.

Priiiitt...

Wasit meniupkan peluit panjang tanda babak pertama telah usai. Ayuni menoleh ke kanan dan kiri berusaha menemukan Sahlan.
Sudah lebih dari 15 menit sahlan pergi.
Namun sahabatnya itu tidak ada di mana pun.

Ayuni menghela nafas panjang.

Tiba tiba seseorang datang kearahnya, tapi itu bukan Sahlan. Melainkan Wahyu.

“ayuni.. plis kasi gue saran.”

Dear diary

21-09-2019

Sore itu sahlan pulang duluan. Padahal awalnya dia bilang padaku kalau dia Cuma mau beli air. Sahabat macam apa yang tega meninggalkan sahabatnya sendiri ‘sendirian’ di sekolah!! Untung disana masih ada wahyu...

Laki laki itu mengantarkan ku pulang sampai rumah. Kami bercerita panjang lebar di perjalanan, membuatku lupa kalau aku sedang kecewa berat dengan sahlan.

Dan tentang mimpi yang waktu itu...

Aku pikir memang wahyu-lah orangnya. Karna semakin kesini, semakin aku mengenalnya dengan baik. Dan lagi...malam minggu nanti, dia mengajakku jalan.

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang