Ms.Zhang

31 4 0
                                    

" Menjadi sosok yang tidak diketahui, bukan takdir yang buruk " - Jannefiff Wang Russel
.
.
.
.
.
.

" Mom__Daddy!! Kalian dimana? __J takut, disini __sangat gelap. J tidak suka gelap "

Seorang anak perempuan berumur enam tahun tengah menangis sesenggukan dengan ketakutan yang dirasakannya diruangan yang sangat gelap dan sesak. Suara nya yang bergetar, tidak cukup untuk membuat seseorang datang menolongnya.

" Kak Jack__J takut... J berjanji __tidak akan__ mengadu pada Daddy. Tapi tolong J ! J takut sendirian"

Suaranya mulai melemah, ia terus menggumamkan kata takut dari bibir mungilnya yang bergetar. Ia tidak dapat bergerak lebih, karena tubuhnya yang diikat.

Kepalanya pusing, tubuhnya bergetar, perutnya sakit menahan lapar. Sudah dua hari ia dikurung disini tanpa asupan makanan sedikitpun. Suasana gelap disekelilingnya, membuat ia merasa sesak nafas. Matanya hampir tertutup, sebelum.......

BRAKKKK

Suara pintu yang dibuka dengan keras, membuat anak itu berjingkat kaget dan reflek menutup kan matanya, karena silau cahaya yang baru saja masuk dari arah pintu itu.

Kemudian ,J membuka matanya perlahan, berusaha menyesuaikan penglihatannya dengan bias cahaya yang masuk. Setelah matanya terbuka, ia melihat siluet seorang pria dengan tubuh besar dan tinggi berdiri diantara pintu itu.

" Daddy... " gumamnya lirih

J belum bisa memastikan siapa orang yang berdiri disana, ia tidak bisa melihat wajahnya karena pria itu membelakangi cahaya. Namun ia berharap, jika itu adalah Daddy nya yang akan menyelamatkannya dari sini.

Pria itu berjalan mendekati J yang terduduk lemah disudut ruangan yang bersender pada tembok dalam keadaan tubuh yang diikat.

Ketika pria itu sudah berada dihadapan J, ia berlutut lalu mengarahkan tangan kanannya pada wajah mungil anak itu. Ia mengapit dagunya, kemudian meneliti wajah anak itu.

"Daddy....? " gumamnya sekali lagi dengan bibir yang mulai pucat

Pria itu bergeming, tidak mengeluarkan suaranya

Sekali lagi J berharap jika itu Daddy nya, walaupun tangan pria yang menyentuh dagunya itu terasa berbeda dengan Daddy nya. Tidak ada rasa hangat, kelembutan, ataupun kasih sayang yang J rasakan dari sentuhan itu, tidak __sebagaimana Daddy nya ketika berada disampingnya.

Walaupun jarak J dengan pria itu sudah dekat,tetapi J masih belum mampu melihat jelas siapa laki-laki dihadapannya, karena lagi-lagi cahaya yang membelakanginya dan matanya yang mulai memburam

"Tolong aku!! ____aku takut" suara J, terdengar lirih. Jika itu bukan Daddy nya, setidaknya itu orang baik yang akan membantu J keluar dari ruangan gelap ini.

Ya, J harap begitu... Namun

"Kau anak yang cantik, tidak sia-sia Pak Tua itu memberikanmu padaku " Pria itu menggeram rendah, nadanya penuh akan sarat tekanan dan ancaman.

J membelakan matanya dengan sisa-sisa air mata yang ada di pelupuk mata dan pipinya. Namun, air mata itu kembali mengalir ketika ia baru menyadari jika pria dewasa dihadapannya ini adalah orang jahat.

Tubuh J kembali bergetar, wajahnya tambah memucat yang terlihat jelas walaupun dilihat dari cahaya yang remang. Seketika suhu di tubuhnya menjadi dingin,J menggigil.

America is not my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang