"Padanya, ucapkanlah terimakasih, karena dia telah mengajarkanmu bagaimana mencintai seseorang dengan tulus, tanpa harus memiliki."
-unknownAgustus, 2017.
"Sopir bus akui kelelahan..."
"...ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap lalai sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan yang menyebabkan korban tewas..."
"Yang benar saja? Kecelakaan bus lagi..." gumamku sembari menghabiskan sarapanku.
"Sementara itu, 6 jasad korban Bus yang terjun dan terbakar dijurang..."
"Berikut..."
Segera aku memfokuskan pandanganku ke arah televisi. Disana menunjukaan data-data korban tewas kecelakaan.
Kim...
Park...
Jung Jaehyun...
Aku berhenti membacanya setelah menemukan nama yang aku ketahui keberadaannya.
"J...jung? J--"
"T-tidak mungkin..."
"Pasti bukan dia..."
"Bukan..."
Aku tidak peduli. Jung jaehyun, bukan hanya dia saja. Aku mencoba untuk tidak percaya. Tapi tetap saja,
Aku menangis...
'Nomor yang anda tuju...'
'Nomor yang anda tuju...'
'Nomor yang anda tuju...'
"Bodoh! Jawab aku!"
"Kau mengabaikanku lagi? Sialan..."
Aku terus mengulang-ulang kegiatanku. Menelfon Jaehyun berulang kali. Tapi tetap saja, tidak ada jawaban.
"Itu bukan dia..."
"Aku yakin, itu bukan dia..."
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT US
Short StoryHanya pada rindu cinta tak tahu malu untuk selalu mengadu tentang aku dan kamu yang tak bisa bersatu.