O5

5 3 0
                                    

Februari, 2017.
06 : 44

Jaehyun mengampiriku setelah menyapa teman-temannya.

"Selamat pagi!"

Aku hanya melihatnya sekilas. Kemudian melanjutkan catatanku yang tertunda.

"Kamu benar-benar pendiam," Ucapnya sambil mengelengkan kepala.

"Apa yang kau tahu?"

"Apa?"

"Tidak, lupakan."

Jaehyun mengerutkan dahinya.

"Tempatmu didepan, bukan disini." Kataku, kemudian.

"Kamu mengusirku? Baiklah, aku pergi."

"Terserah"

"Aish... mau duduk denganku?"

"Tidak. Tempat duduknya hanya ada satu."

Jaehyun tertawa pelan.

"Kenapa tertawa?" Tanyaku, "Tidak ada yang lucu."

"Ada," Jawabnya. "Kamu"

"Pergi sana!"

"Baiklah. Aku pergi." Ucap Jaehyun sambil berjalan. "Eh, tunggu sebentar." Jaehyun menghentikan langkahnya, kemudian kembali menghampiriku.

"Wajahmu merah. Kamu demam?"

Jaehyun itu selalu bertanya hal-hal yang bodoh.

Iya.

Benar-benar bodoh.

ABOUT USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang