2 Bulan Kemudian...
"Nasya cepat bangun, sudah jam set 7," ucap Melly sambil mengetuk pintu kamar Nasya.
"Apa bun? Aku udah bangun kok hehe," ucap Nasya yang langsung membuka pintu kamarnya.
"Kirain bunda belum bagun, ya udah kamu bangunin kakak kamu ya, bunda mau nyiapin sarapan buat kalian," ucap Melly.
"Siap bun," ucap Nasya sambil memberi hormat kepada bundanya.
"Yaudah bunda pergi ke dapur dulu," ucap Melly sambil berlalu lalang dari Nasya.
Nasya yang ditugaskan langsung menuju sebelah kamarnya dan membuka pintu kamar Fikri.
"Dasar kebo," ucap Nasya sambil berjalan menuju Fikri.
"Woy bangun!" teriak Nasya sambil mengguncang tubuh Fikri.
"Paan sih ah," ucap Fikri yang menggeliat, lalu tertidur kembali.
"Bangun kebo, udah jam 06.30," ucap Nasya dan Fikri langsung menegakkan badannya dan melihat jam yang ada di dindingnya dan benar saja jam sudah menunjukkan jam 06.30.
"Wahhh gila gue bakalan telat jemput pacar gue," ucap Fikri lalu beranjak dari tidurnya dan menuju kamar mandinya.
"Dasar bodoh, udah tau dia yang bilang jam dindingnya mati, ehh dia malah ngak nyadar," ucap Nasya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu berjalan keluar kamar Fikri.
Setelah membangunkan Fikri, Nasya menuju kamarnya untuk mengambil tasnya, dan langsung menuju ke dapur.
Sesampainya di dapur Nasya duduk di tempat biasanya, dan tak melihat seorangpun disana.
"Nasya, kamu sudah bangunkan kakakmu?" tanya Mahesa.
"Udah pah, ehh iya bunda mana?" tanya Nasya.
"Bunda lagi ada yang telfon," ucap Mahesa.
"Ohhh," ucap Nasya sambil menganggukkan kepalanya bertanda mengerti.
"Hai sayang, kamu udah bangunkan kakakmu?" tanya Melly yang baru saja datang.
"Udah bun," ucap Nasya.
"Ya sudah kita sarapan terlebih dahulu," ucap Melly lalu menyiapkan sarapan yang sudah siap.
"Oke bun," ucap Nasya, lalu menyiapkan piringnya untuk dirinya sendiri.
"NASYA!!!" teriak Fikri sangat lantang, membuat Mahesa, Melly dan juga Nasya menoleh keatas, dan disana ada Rifki yang sedang kesal.
"Apaan sih berisik teriak-teriak," ucap Nasya.
"Lo nipu gue ya, dasar adik laknat," ucap Fikri sambil berjalan menuruni tangga.
"Heh! Kamu ngomong tuh di jaga, jangan asal jeplak aja," ucap Mahesa.
"Habisnya dia ngibulin Fikri pah," ucap Fikri lalu duduk bersebelahan dengan Nasya."Ya ngomong tuh harus di jaga, jangan asal-asalan, kamu mau adik kamu di laknat beneran sama Allah," ucap Mahesa.
"Iya pah maaf," ucap Fikri.
"Udah-udah cepet makan, kamu kan mau sekolah sama mau jemput pacar kamu kan, ntar kamu telat," ucap Melly.
"Iya bun maaf," ucap Fikri.
"Terus Nasya sama siapa?" tanya Nasya.
"Kamu naik angkot aja ya, soalnya papah kamu udah janji ada meeting sekarang, jadi harus cepat-cepat ke kantor," ucap Melly.
"Hmm,,, oke deh," ucap Nasya pasrah.
"Bun, papah ke kantor dulu ya, meetingnya mau di laksanakan 1 jam lagi," ucap Mahesa, sambil memegang rotinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend
Novela JuvenilCinta Pertama. Mungkin kalimat itu sangat sangat kalian tunggu dan kalian bayangkan akan menjadi pendamping hidup untuk selamanya. Yang pastinya akan bahagia jika menjalaninya. Tapi beda halnya dengan remaja yang bernama Nasya Farasya. Dia adalah...