Pagi hari yang cerah, Catherine berjalan memasuki gedung pusat milik organisasi pemerintah. Banyak orang di dalam gedung tersebut yang menyapa Catherine ketika dia berjalan melewati orang-orang tersebut dan seperti biasa Catherine pun membalas sapaan orang-orang di dalam gedung tersebut. Catherine pun memasuki salah satu ruang perawatan yang ada di dalam gedung tersebut dan terlihat ada dua orang perempuan yang sudah ia kenal di ruangan tersebut.
"Bagaimana kondisimu, Aileen?" tanya Catherine pada Aileen sambil berjalan mendekatinya.
"Aku sudah jauh lebih baik sekarang. Aku rasa sekarang aku sudah tidak perlu dirawat lagi" jawab Aileen sambil memperlihatkan lukanya yang sudah mulai sembuh.
"Baguslah jika kau sudah lebih baik. Sepertinya kita sudah bisa memindahkannya ke kamar yang biasa, Friska" ucap Catherine kepada perempuan lain yang ada di sana.
"Ya, melihat kondisinya kurasa dia sudah dapat dipindahkan" balas Friska.
"Apa kau datang untuk menemui Komandan?" sambung Friska.
"Ya, aku kemari untuk melapor padanya mengenai perekrutan Valda. Lagi-lagi dia menolaknya" jawab Catherine sambil menghela nafas.
"Haha. Sepertinya dia sangat keras kepala ya" balas Friska sambil tertawa kecil.
"Sepertinya dia menjadi keras kepala karna masa lalunya yang tidak begitu baik." ucap Catherine.
"Huh? apa yang terjadi pada Valda di masa lalu?" tanya Aileen penasaran.
"Kenapa kau menjadi bersemangat Aileen. Jangan-jangan kau sudah mulai menyukai Valda ya. Haha" ucap Friska menggoda Aileen.
"Bb-bukan seperti itu. Aku hanya penasaran dengan apa yang terjadi padanya di masa lalu" jawab Aileen sambil memalingkan wajahnya yang memerah.
"Masa lalunya tidak begitu bagus, yang kutahu Valda merupakan seorang bangsawan yang tidak diakui oleh keluarganya karena kurangnya kemampuan yang ia miliki. Karena hal itulah yang membuat Valda pergi mengasingkan diri dari keluarganya di pinggiran desa itu. Hanya itu yang kutahu." jelas Catherine
"Ahh. Sudah waktunya, aku harus segera melapor pada komandan sebelum ia pergi karena kesibukannya." sambung Catherine
Catherine pun pergi meninggalkan ruangan tersebut dan kedua perempuan yang ada di sana. Setelah mendengar penjelasan Catherine tentang masa lalu Valda, Aileen hanya termenung diam seperti memikirkan sesuatu.
"Aileen? halo?" ucap Friska sambil menyadarkan Aileen
"Eh. maaf aku melamun tadi" jawab Aileen sambil tersenyum geli.
"Dasar kau ini. Kalau begitu aku juga mau pulang dulu. Mumpung lagi gak ada tugas aku istirahat di rumah saja" balas Friska sambil berdiri dan meregangkan tubuh-nya.
"Ya sudah. sampai jumpa lagi" balas Aileen
"Ya, bye" balas Friska sambil melambaikan tangannya.
***
Pada sore hari, Aileen keluar dari gedung organisasi pemerintah untuk pergi ke desa untuk melihat rumah-nya yang sedang direnovasi dengan bantuan dana dari pemerintah. Sesampainya di desa dia melihat keadaan rumahnya yang masih setengah hancur.
"Mungkin perlu beberapa bulan lagi ya." Ucap Aileen di dalam hati-nya.
Saat melihat rumah-nya Aileen berpikiran untuk melihat keadaan Valda juga. Dia pun memutuskan untuk menemuinya dan menanyakan apakah semua yang dijelaskan oleh Catherine itu benar atau tidak. Ia pun mulai berjalan ke pinggiran desa untuk menemui Valda dan membeli beberapa makanan untuk diberikan pada Valda.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Xavier
ActionSebuah kisah beberapa manusia berkemampuan khusus yang berjuang untuk menegakkan keadilan, melindungi orang kecil, dan menghentikan perbuatan jahat yang dapat menghancurkan dunia. Berhasilkah manusia memperjuangkan semua itu? pertempuran seperti ap...