Laura udah gak peduli sama penampilannya sekarang, yang terpenting sekarang bagi laura adalah ia harus cepat cepat sampai ke sekolahnya. Mesen ojek online dengan buru buru dan yang sialnya sekarang ia terkena macet karena ada perbaikan jalan, dan tak henti henti juga ia mencaci keanu didalam hatinya.
Mungkin sekarang nasibnya berubah menjadi baik, karena sesampainya disekolah pintu gerbang masih terbuka lebar. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 08.30 yang artinya sudah memasuki jam ketiga.
Jalan dengan cara mengendap ngendap cukup membuat laura lelah, karena takut ketauan guru maka ia memutuskan untuk pergi ke kantin—bolos.
"HEH"
Laura yang tadinya sedang was was takut ketauan guru langsung terlonjat kaget karena suara teriakan seseorang dari belakang. Yang tadinya sudah mau marah tetapi tidak jadi setelah melihat siapa orang yang telah mengagetkannya.
"Eh kak kenan, Ini beneran kakak? Kenapa belum masuk kelas? Udah jam segini astaga kak"
Kenan menatap datar laura yang sekarang sedang senyum kearahnya, "Bolos, lo sendiri gak masuk kelas kenapa?" menjawab dengan santai sembari duduk dibangku kantin.
"Bolos juga, tapi lebig tepatnya telat si hehe" laura memberikan cengiran khasnya kepada kenan.
"Bandel, baru masuk udah kenal bolos bolosan. Gue aduin kane nih"
"Yaahh kak jangan dong, tadi aku malah sengaja ngendep ngendep biar gak ketauan guru, tapi pas ketemu kaka malah pengen diaduin. Yaudah deh kalo gitu aku masuk kelas aja, biar dihukum sekalian" baru ingin melangkah pergi, laura kembali berhenti karena mendengar ucapan kenan.
Kenan berdiri dan melangkah ke arah laura. "Kalo lo pergi, gua otw ruang bk. Gak usah kekelas, temenin gue bolos seharian ayok" tanpa persetujuan laura, kenan menarik tangan laura dengan sekali tarikan. Sedangkan laura hanya senyum senyum malu diperlakukan manis dengan sang pujaan hati.
***
Suara bel pertanda istirahat pertama berbunyi nyaring hingga lantai dua. Dan inilah yang selalu ditunggu tunggu seluruh pelajar selain bel pertanda pulang sekolah berbunyi. Semua siswa siswi SMA Pelangi berhamburan keluar kelas.
Fira menyimpan buku pelajaran sosial yang digunakannya kedalam tas. Setelah itu ia berbalik menatap nayla, sahabatnya, yang masih sibuk merapihkan buku bukunya.
"Ke kantin?"
Menjawab dengan anggukan kepala,nayla dan fira melangkah menuju kantin sekolah. Belum beberapa langkah, fira memberhentikan jalannya dan menatap nayla bingung.
"Kenapa si lo? Tiba tiba berenti terus liatin gue kaya orang tablo lagi"
"Lo ngerasa gak si kaya ada yang kurang gitu dari kita?" tanyanya bingung.
"Hah? Apa? Atau gue kurang cantik ya? Liptint? Atau rambut gue berantakan yaa fir?" nayla menjawab sembari membenarkan tataan rambutnya.
Fira frustasi karena memiliki sahabat yang otaknya hanya bisa digunakan dalam hal yang tidak penting, selebihnya? Tidak sama sekali.
"Iih bukan itu tablo, kita kok cuma berdua aja si dari pagi? Raisya sama laura mana?"
"Ooh iyaa yaa, tapi kalo raisya kan udah izin gak masuk soalnya ada acara keluarga. Tapi kalo laura, gak tau gue tuh bocah ngilang kemana"
"Ah tau amat dah, kita ketoilet dulu. Kebelet pipis gue" nayla ditinggal sendiri karena fira sudah lari kearah toilet wanita.
"Anak haram emang!"
***
Definisi bahagia bagi laura ialah ketika bisa menghabiskan waktu bersama sang pujaan hati, biarpun tak ada status apa apa laura tetap menganggap kenan jodoh ia kelak. Lucu memang, tetapi cewek mana yang tidak berkhayalan seperti laura yang sedang dimabuk asmara.
"Heh bengong mulu lo, ntar kesambet setan tau rasa lo" seketika lamunan laura hilang setelah mendengar suara kenan yang sedikit mengagetkannya.
"Yeeuu apaan si kak, gak usah ngagetin dong. Kalo gue jantungan emang kakak mau bawa gue kerumah sakit?"
"Gitu doang kaget, gimana nanti gue tembak lo. Jantungan kali" ucap santai kenan sembari memainkan game diponselnya.
"Emang"
Mendengar jawaban laura kenan berhenti memainkan ponselnya, dan laura pun melotot. Karena sudah menjawab yang tidak tidak.
"M-maksudnya itu e-emang lo tau kalo gue bakal jantungan. Iya itu maksudnya hehe" menyengir tanpa dosa dan segera meminum minuman yang ia pesan beberapa menit yang lalu.
Kenan mengedikan bahunya acuh pertanda ia tak peduli dan kembali fokus pada ponselnya. Tak lama ada panggilan telfon dari teman temannya bahwa ia harus segera kembali kesekolah, karena untuk mempersiapkan turnament basket minggu depan.
"Lau, gue harus balik kesekolah nih. Lo mau gue anter kerumah atau ikut kesekolah?" tanya kenan.
"Emm gue pulang aja deh kak, males juga ke sekolah paling nanti dibawelin sama temen temen."
" Oohh yaudah ayok pulang, Mang bayarnya nanti aja yak sekalian bareng anak anak"
"Oke siap siap" jawab mang kasip
Laura dan kenan pergi meninggalkan kafe itu. Sebenarnya laura masih ingin berlama lama, tetapi Allah berkehendak lain. Mau tidak mau ia harus berpisah dengan kenan, dari pada nanti ia ditinggal sendirian dikafe yang cukup jauh dari rumahnya itu.
Sampai dirumah laura kenan tidak berlama lama, karena sudah sangat ditunggu teman temannya. Laura yang bukan siapa siapanya hanya bisa memaklumi.
Suasana yang bisa mendeskripsikan rumah laura saat ini adalah sepi. Karena mama dan ayahnya sedang pergi ke luar negeri, sedangkan bi ijah sedang pulang kerumahnya untuk sekedar mengantar anaknya ke sekolah.
Laura masuk kedalam kamarnya yang sudah rapih karena dibersihkan oleh bi ijah tadi pagi. Tidur adalah hobi terenak bagi laura, karena tidak membuang tenaga malah menambah energi, memainkan ponselnya yang sedari tadi tidak ia mainkan dan membalas semua pesan dari teman temannya yang bawel sekali menanyakan keadaannya dimana.
Lama kelamaan rasa kantuk yang laura rasakan semakin membuat matanya tertutup, dan membawanya ke alam mimpi.
To be continue
Huaaa sudah lama sekali tidak update wkwk.
Maafkan aku kawan kawan, karena aku update ini sesuai mood aja wkwk.Tapi sekarang udah engga kok inshaallah.
Jangan lupa vote komen yaa🧡
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen Fiction"mending lu nyerah aja gua gak mau pacaran sama yg lebih muda" -Kenan *** "Biarin gue mencintai lo dalam diam ka" -Laura. Bahasa non baku