candid :: 10

29 1 0
                                    

dia masih bisa merasakan rasa bibir sungjae di bibirnya.

sudah tiga hari lewat dari malam mendebarkan di taman waktu itu. dan selama tiga hari tersebut, sungjae tidak pernah muncul di hadapannya. sekedar mengirim pesan seperti biasa pun tidak. hyena jadi berpikir, apa sungjae menyesali ciuman itu?

itu memang bukan ciuman pertamanya. tapi kalau dia boleh jujur, itu ciuman terbaiknya. sungjae memperlakukannya begitu lembut dan manis. sulit untuk mengenyahkan bayangan malam itu dari otaknya.

hyena menyandang ransel sekolahnya usai berganti seragam. dia membalik papan pintu seperti biasa sebelum keluar dan menguncinya. ketika berbalik, tubuhnya menabrak sesuatu yang keras. lebih tepatnya dada seseorang.

dia mengambil dua langkah mundur. mendongak. dan matanya membulat sempurna ketika wajah sungjae yang dia temukan.

hyena menelan ludah gugup. bayangan malam itu kembali muncul ketika netranya tak sengaja menatap bibir merah muda pemuda itu.

melihat respon gadis di depannya, sungjae menyeringai. dia mencondongkan tubuh hingga wajahnya sejajar dengan wajah hyena. gadis itu melotot. "hey girl! enough admiring my face?"

tersadar, dia mendorong sungjae menjauh. "i wasn't admiring your face."

"i know it's hard to avoid my charm," katanya tersenyum penuh percaya diri.

hyena mendengus. "what are you doing here?"

"pick you up. don't you miss me? cause i miss you so bad."

yeah, she knows. her heart beating so fast caused that sweet shit line.

"fyi, im not your daydream. believe me, im your reality."

gadis itu mengernyit. "what?"

"you're dreamily again, sweatheart."

semburat kemerahan menghiasi pipinya. hyena tidak bisa mengelak lagi. dia kalah. berdeham, dia membiarkan sungjae dengan asumsinya.

"can i be your oppa?" ucap pemuda itu memecah keheningan.

"every handsome and cute guy is my-"

"that's not what i mean," potongnya. "i mean, the one who owns your heart." lanjutnya. menatap hyena dalam untuk menunjukkan kesungguhannya.

that's the words she wants to hear for along. ofcourse she couldn't hide a huge smile accrosed her lips.

dia mengangguk. "you've been my oppa since that day you got my name and my heart."

[ e n d ]


a/n

i'm not good at making ending scene. so, hope you'll like it. and thank you for reading my story. this is the second fanfiction i've done. if you don't mind, plese check my other works. thank you :):):)

candid » ysj | √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang