17

147 9 0
                                    


           Love is jenbin💚





Jenie sedang ada di kampus untuk mengurus surat kepindahannya ke jepang, besok jenie akan berangkat, dan saat ini jenie sedang ada di atap menunggu seseorang.

"Jen, maaf gue telat" ucap hanbin lalu berdiri di samping jenie.

"Gue kira lo gak akan dateng" ucap jenie melirik ke arah hanbin.

"Gue pasti dateng jen" ucap hanbin.

"Ini pertemuan kita yang terakhir bin, gue pasti bakal kangen banget sama lo" ucap jenie meneteskan air mata.

"Gak usah nangis, gue gak suka liat lo kaya gini" ucap hanbin memberikan sapu tangan ke hadapan jenie.

"Lo gak sedih" tanya jenie lalu melirik ke arah hanbin.

"Sedih bukan berarti harus nangis kan jen, lo disana baik-baik ya, gue pasti nungguin lo" ucap hanbin lalu jenie melirik ke arahnya.

"Maksudnya, gue pasti nungguin lo sebagain teman gue" lanjutnya lagi lalu tersenyum ke arah jenie.

   Mendengar ucapan hanbin membuat hati jenie sakit, bagaimana bisa jenie harus berteman dengan hanbin, apakabar hati jenie yang benar-benar hancur.

"Lo bener bin, harusnya gue gak usah nangis, lo aja biasa aja kan" ucap jenie menghapus air matanya lalu melirik ke arah hanbin.

"Dan gue harap ini pertemuan kita yang terakhir, gue gak bisa temenan sama lo, maaf kalo gue egois" ucap jenie lalu berjalan meninggalkan hanbin.

"Lo gak usah nungguin gue bin, pikirin aja hidup lo, dan kalo pun gue nikah gue gak akan undang lo" ucap jenie  lalu pergi.

   Hanbin memang bodoh, kenapa bisa dia bicara seperti itu pada jenie, tapi kalo pun hanbin bertahan semuanya sia-sia jenie akan pergi ke jepang, setelah itu dia akan menikah.

"Gue pasti lupain lo jen" ucap hanbin lalu meninggalkan atap.

Dibandara✈

   Jiso dan jungkook bertemu dengan jenie untuk yang terakhir kalinya.

"Jenie" teriak jiso lalu berlari dan memeluk jenie.

"Ah jisoya, gue pasti rindu teriakan lo" ucap jenie menangis dipelukan jiso.

"Apa lagi gue, gue pasti rindu pukulan lo jen" ucap jiso.

"Gue di cuekin nih" ucap jungkook di samping jiso.

"Jisoya gue boleh peluk jungkook?" ucap jenie melirik ke arah jiso.

"Kenapa nggak" ucap jiso mengiyakan, lalu jenie memeluk jungkook.

"Jagain sepupu gue kookie, kalo dia nakal lo bisa cubit hidungnya, jangan di marahin dia gampang nangis" ucap jenie lalu melepas pelukan dari jungkook.
 
    Setelah kepergian jenie,  jiso masih setia dengan air mata yang mengalir di pipinya.

"Ayo pulang" jungkook menarik tangan jiso.

Di sisi lain💔

     Hanbin sedang ada di club malam, sampai hanbin banyak menghabiskan minuman ber-alkohol itu. Sesekali memanggil nama jenie.

"Jen jangan tinggalin gue"

"Gue bodoh banget biarin lo pergi"

"Kim jenie"

   Teriakan hanbin mengganggu seseorang yang ada di sampingnya.

"Maaf, bisa gak kamu jangan teriak-teriak" ucap perempuan itu.

"Kim jenie" ucap hanbin lalu memeluk perempuan itu.

"Maaf saya bukan jenie yang kamu maksud" ucap perempuan itu melepakan pelukan dari hanbin.

   Hanbin sedikit sadar.

"Hmm maaf gue gak sopan" ucap hanbin,  lalu berjalan menjauhi perempuan itu, namun tiba-tiba Brug hanbin jatuh kelantai, hanbin tidak sadarkan diri mungkin pengaruh dari alkohol itu.

Morning  weekand🌞

   Pantulan sinar matahari menerobos masuk kedalam, membuat si tukang tidur itu terbangun.

"Eunghh,, Ibu kenapa gak bangunin aku" teriak hanbin lalu membuka matanya.

"Kamu sudah bangun" ucap seseorang masuk kedalam kamar.

"Siapa lo? Gue dimna" tanya hanbin kaget.

   Bukannya menanggapi ucapan hanbin, perempuan itu memberikan handuk ke arah laki-laki di depannya itu.

"Mandilah, lalu turun kebawah" ucap perempuan itu lalu meninggalkan hanbin.

  Hanbin sudah selesai mandi, lalu turun kebawah, dan perempuan itu menunggu hanbin di meja makan.

"Duduklah" ucap perempuan itu dengan senyumannya.

"Kenapa gue bisa ada di rumah lo" tanya hanbin melihat perempuan di depannya itu dengan tatapan tajam.

"Semalam kamu pingsan di club, aku gak tau harus bawa kamu kemana, yaudah aku bawa kamu sini" ucap perempuan itu sedang memakan roti rasa coklat.

"Oh iya, kenalin nama aku nayeon" ucap perempuan itu.

"Gue hanbin, kim hanbin" ucap hanbin lalu membalas uluran tangan gadis di depannya itu.

   Hanbin sudah selesai dengan sarapannya, melihat nayeon yang sedang memcuci piring akhirnya hanbin mendekati perempuan itu.

"Rumah lo sepi" tanya hanbin di samping nayeon dan melihat sekeliling ruangan.

"Aku tinggal sendiri bin" jawab nayeon.

"Orang tua lo kemana" tanya hanbin lagi dan melihat ke arah nayeon.

"Aku kabur dari rumah karna gak mau dijodohin, sudah 2 tahun aku belum ketemu orang tua ku" ucap nayeon membuat hanbin membulatkan matanya.

"Apa kamu kuliah atau kerja dimna" tanya hanbin lagi.

"Aku kerja di toko buku, jaraknya gak jauh dari rumahku" jawab nayeon yang sudah menyelesaikan tugasnya.

"Semalam kenapa lo pergi ke club" tanya hanbin lagi dan mengikuti nayeon duduk di sofa.

"Aku hanya ingin mencari udara segar, tapi aku gak mabuk, hanya saja aku penasaran kenapa club menjadi tempat pelampiasan untuk melupakan masalah" ucap nayeon menyalakan tv nya.

   Dirasanya sudah cukup dan hanbin baru ingat, pasalnya hanbin sudah janji akan bertemu dengan jungkook.

"Gue harus pulang, makasih udah baik sama gue" ucap hanbin pergi meninggalkan rumah nayeon.

Love Is Cinta JenbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang