Chapter 2

254 27 2
                                    

Cho Seungyoun

"Arrrgh!!! Dasar orang-orang kaya keparat! Kalau saja saksinya tidak menghilang, Aku sudah menangkap mereka!!! Sial!" Laki-laki dengan tinggi 184 cm yang menggunakan pakaian serba hitam itu mengacak-acak rambutnya yang juga berwarna hitam karena frustasi.

Berulang kali Ia memukul meja kerjanya sampai-sampai juniornya juga berulang kali merapikan barang miliknya yang terjatuh.

Tidak ada yang bisa menenangkan laki-laki tampan ini jika sudah murka. Bahkan Kapten tim meminta yang lain tetap duduk tenang jika mereka tidak ingin tubuh mereka jadi sasaran amukannya.

"Hyungnim~ tenanglah. Kalau kau membuat kegaduhan lagi, Chief Yoon bisa lebih murka darimu. Tenanglah" Ucap Yoomin, maknae di tim.

Karena perawakannya yang mungil, tidak seperti detektif laki-laki lainnya di sana, hanya Yoomin yang mampu membuat seorang Cho Seungyoun berangsur-angsur tenang. Alasannya cuma 1, kasian kalau sampai maknae rapuh ini terluka.

Seungyoun mulai duduk di kursinya, mencoba membuat dirinya tenang dengan mengatur pernafasannya.

"Sudah tenang, anak muda?" Tanya Kapten Song berusaha tidak terlalu emosional menghadapi Letnan muda satu ini.

"Lalu, bagaimana sekarang Kapten Song? Saksi yang susah payah kita temukan, menghilang tanpa jejak. Huff, tenang, tenang ..." Ucap Seungyoun sambil tetap menenangkan diri.

"Yoomin, Soojoon, kalian awasi orang itu, kemana pun Ia pergi. Update setiap 15 menit. Dongguk dan Hongki, cek lagi keberadaan terakhir saksi, temukan apapun terkait hilangnya saksi. Dan kau Seungyoun, pulanglah. Kau sudah tiga hari tidak tidur karena kasus ini" Perintah Kapten Song.

"Loh! Kenapa Aku yang pulang?! Aku ikut! Harus ikut! Akan kuhancurkan mereka!" Seungyoun kembali murka.

"Hongki, Dongguk, Yoomin, Soojoon, segera berangkat!" Perintah Kapten Song mengabaikan Seungyoun yang berdiri di hadapannya.

"Siap Kapten!" Ucap ke-empatnya dan langsung kabur sebelum menjadi korban amukan Seungyoun.

"Kapten! Izinkan Aku bergabung!" Ucap Seungyoun tetap keras kepala.

"Letnan Cho Seungyoun! Kuperintahkan padamu untuk pulang! Tugasmu saat ini adalah tidur! Kalau Kau tidak dapat mengikuti perintah Kapten tim-mu, Silahkan pindah ke tim lain!" Bentak Kapten Song setelah terlalu sabar mengurusi emosi labil anak buahnya.

"Ada apa Kapten Song?" Suara menakutkan itupun muncul. Chief Yoon tiba-tiba datang membuat Seungyoun berubah jadi anak baik.

"Siap Kapten! Laksanakan! Permisi Chief Yoon, Kapten memintaku untuk istirahat di rumah. Aku pulang dulu" Ucap Seungyoun sambil memberi hormat kepada Chief Yoon dan segera berlari kabur sebelum pekerjaannya terenggut darinya.

"Semua baik-baik saja Kapten Song?" Tanya Chief Yoon.

"Baik-baik ssja Chief. Hanya perlu tegas untuk meminta anak itu untuk pulang" Jawab Kapten Song.

"Hahaha, anak itu tetap saja takut denganku" Chief Yoon tertawa karena tingkah Seungyoun, Kapten Song pun ikut tertawa karena Chief Yoon mau bekerjasama dengannya menakuti Seungyoun.

Ternyata sejak tadi Kapten Song mengirim chat pada Chief Yoon untuk datang dan menggoda Seungyoun yang takut padanya, dan ternyata trik itu berhasil. Sebenarnya, daritadi Chief sudah bersembunyi menunggu momen yang pas untuk mengusili anak buah favorit mereka.

Di tempat lain, Seungyoun tetap menggerutu di dalam mobilnya. Kalau saja Chief tidak datang, mungkin Ia sudah bergabung dengan tim bukan di jalan pulang seperti ini.

Sebenarnya Ia juga bisa saja menyusul juniornya, tapi semuanya tidak ada yang mau memberitahukan keberadaan masing-masing.

Mau tidak mau, Seungyoun memilih untuk pulang. Ia menyetir mobilnya menuju area Gangnam. Tiba-tiba matanya tertuju pada mobil sport bewarna hitam melaju kencang di depannya.

Mobil itu tampak tidak asing. Seungyoun mengenali mereknya, dan Ia tahu hanya 3 orang di korea yang memiliki itu. Kurang yakin, namun tetap mengikuti mobil itu dari belakang, Seungyoun mencoba menelpon koleganya dibagian lalu lintas untuk menanyakan plat mobil.

"Jackpot!" Ucapnya senang.

Dengan semangat Ia mengemudikan mobilnya dengan kencang mengikuti mobil sport di depannya. Lalu, tibalah kedua mobil itu di sebuah hotel yang sangat besar. Glorious Palace Hotel, terpampang tulisan besar di atas gedung tersebut.

Seungyoun pun turun dari mobil dengan tetap mengikuti orang yang barusan saja turun dari mobil sport di depannya.

Ia terus mengikuti orang tersebut bahkan sampai lebih dulu menggunakan lift lainnya.

"Perlu bantuan, Tuan?" Sapanya sopan dan sepertinya orang yang Ia dekati ini tidak mengenalinya sama sekali.

"Oh, tidak perlu. Kamar kami di sana, sudah dekat." Jawab tersebut lalu berjalan melewatinya.

"Hihi... Rumahku jadi bagus. Bagus sekali. Oh laki-laki tampan, apakah Kau yang mengubah rumahku" Ucap gadis di samping orang tersebut sambil memegang tangan Seungyoun.

"Maafkan Kami. Tunanganku ino mabuk berat jadi Dia sedikit melantur. Ayo Sayang, Kita masuk ke kamar" Orang tersebut mulai menarik tangan gadis di sampingnya dan pergi menjauh.

Seungyoun tetap mengikuti dari jauh, sampai pasangan itu berhenti di depan salah satu kamar. Saat orang itu membuka pintu, dengan cepat Seungyoun meraih tangan si wanita dan menariknya menjauh dari laki-laki yang mengaku sebagai tunangannya itu.

"Duduklah di sini" Ucap Seungyoun sebelum membuat laki-laki tadi jatuh terjerembap di lantai kamar yang terbuka.

"Mo Woo Joon! Kau ditangkap karena kasus pelecehan seksual, pemerkosaan, dan penyebaran konten asusila" Ucap Seungyoun sambil memukul wajah laki-laki yang tak lain adalah Mo Woo Joon, pewaris tunggal MW group, tersangka yang sudah lama diincar timnya selama ini.

"Yoomin, Soojoon, lekas ke Glorious Palace Hotel. Aku dapat tangkapan besar" Ucap Seungyoun saat menelpon kedua juniornya sambil memborgol Woo Joon di kursi kamarnya.

_______________________________________

Lalu, nasibnya Sakura gimana???

Penasaran??
Voment ya...

Love,
🍒🍎🍑🌸❤️😍


Apakah ini bukti mereka cocok di-ship-in

Apakah ini bukti mereka cocok di-ship-in

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HighlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang