MEDIA-PLAY
"Kau sudah siap?" Tanya Seungyoun setibanya di depan pintu kamar hotel yang Sakura tempati.
"Apakah kita langsung turun seperti ini?" Tanya Sakura tidak yakin.
"Tenang saja, para wartawan sudah menghilang. Efek berita kemarin sangat besar. Mereka sudah tidak memerlukan asupan lainnya" Jelas Seungyoun santai.
Sakura pun akhirnya mengikuti Seungyoun. Mereka menyusuri lorong hotel untuk mencapai lift. Hanya ada diam diantara mereka, bahkan sampai pintu lift terbuka di lantai lobby.
Namun, baru saja mereka keluar dari pintu lift, muncul wartawan dan beberapa kamera di hadapan keduanya. Sakura kaget, begitu pula Seungyoun yang sangat yakin bahwa tidak ada satu wartawan pun saat Ia tiba di sana.
Dengan sigap Seungyoun menutupi Sakura dengan jaket kulit yang Ia gunakan dan membawa Sakura sambil berlari memasuki mobil miliknya yang terparkir di depan lobby.
Saat berjalan menuju mobil, Seungyoun mendengar jelas apa yang dikatakan para wartawan lapar tersebut.
"Pengacara keluarga Mo mengatakan bahwa Kau, menjebak Mo Woo Joon bersama pacarmu? Apakah benar korban ini adalah pacarmu? Kalau itu benar bukankah Kau membuat kasus palsu?" Tanya seorang wartawan yang membuat wartawan lainnya menanyakan hal yang sama.
Ingin rasanya Seungyoun berbalik memaki wartawan tersebut. Tapi keselamatan Sakura lebih penting untuk saat ini. Sesampainya di mobil, Seungyoun langsung memacu kendaraannya menjauhi hotel.
"Apa maksud mereka? Kau menjebak? Aku kekasihmu? Kenapa mereka mengatakan hal itu?" Tanya Sakura mencoba mencerna apa yang Ia dengar tadi.
Mendengar perkataan Sakura, Seungyoun hanya diam, tangannya mengambil hp dari sakunya dan menghubungi seseorang.
"Kapten? Apa yang terjadi?" Tanya Seungyoun setelah orang yang dihubungi mengangkat telponnya, tak lupa Seungyoun menyalakan speaker hpnya.
"Seungyoun-ah, sebaiknya Kau segera ke sini. Pihak keluarga Mo membuat media-play atas dirimu. Mereka memberikan berita palsu tentangmu dan gadis itu. Mereka mendapat rekaman Kau berkunjung ke kamar hotel kemarin malam untuk bersama gadis itu. Kepolisian sedang kacau, Aku akan kirimkan rekaman yang mereka sebarkan di media" Ucap Kapten Song.
Seungyoun segera membuka rekaman yang diberikan. "Bangsat!" Umpat Seungyoun sambil memukul setir.
"Apa maksudnya itu? Aku bukan kekasihmu. Kita bahkan tidak saling mengenal? Bagaimana sekarang, apakah orang itu akan dibebaskan?" Ujar Sakura panik.
Seungyoun sama sekali tidak menjawab Sakura. Ia semakin memacu mobilnya dengan cepat sampai memasuki SNPA. Tentu saja sudah banyak sekali wartawan yang datang. Namun, beruntung ada Yoomin, Soojoon, Dongguk, dan Hongki di sana, membuat barikade agar wartawan tidak menutupi jalan mobilnya.
Seungyoun meminta Sakura untuk memakai jaket, topi, dan masker yang Ia berikan. Seungyoun meminta Sakura untuk menunduk saja dan tidak perlu membuka suara sampai mereka tiba di dalam.
Keduanya pun akhirnya turun. Kalau tidak ada Yoomin, Soojoon, Dongguk, dan Hongki, mungkin perjalanan masuk ke dalam ruangan kerja Seungyoun menjadi berbahaya.
Sesampainya di ruangan, Chief Yoon dan Kapten Song sudah menunggu sambil menonton berita di tv.
"Breaking News! Data korban terbongkar. Sakura Lee, pegawai magang di kejaksaan Seoul, calon Jaksa wilayah, yang ternyata memiliki hubungan dengan detektif Cho. Kredibilatas Detektif Cho dipertanyakan sekarang. Jika terbukti dia merekayasa kasus ini, maka surat penahanan Mo Woo Joon dibatalkan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Highlight
FanfictionApa jadinya jika dua insan dipersatukan karena kasus besar. Ingin menegakkan keadilan tapi berujung pada kebohongan yang lebih besar. Apa yang terjadi dengan Sakura, si Calon Jaksa, dan Seungyoun, si Detektif muda ketika keduanya dipertemukan di tem...