Sahabatku Cintaku

21 2 0
                                    


Chapter 8

Perkemahan

Hangatnya perasaan ini takkan aku biarkan hilang begitu saja

Setelah kejadian gue sama akbar ciuman itu, entah mengapa rasanya kali ini gue ngerasa kalo gue beneran jatuh cinta sama akbar. Dan untungnya juga sari kembali ke kamar gue pas waktu gue sama akbar udah kembali di posisi awal, yah walau hati gue masih deg - deg an.

" Sory guys.., tadi mama gue telpon katanya besok mama gue mau ke luar negeri " sari yang masuk ke kamar gue dari balkon depan sambil menjelaskan ke gue dan akbar.

" Lah trus lo gimana?" Tanya gue ke sari.

" Emm gue masih bingung sih, masa iya juga gue sendiri di rumah(?), Kan gak lucu juga" jelas sari ke gue.

" Yaudah gini aja, gimana kalo lo nginep sini aja ?" Tawar gue ke sari.

" Emang gapapa de ?" Tanyanya sambil duduk di depan gue.

" Gapapa, nanti biar gue yang bilang ke bunda, kalo lo mau nginep sini " jelas gue ke sari.

" Makasih ya deya ... " Peluk sari ke gue, dan gue menyambut pelukannya dengan senang hati.

" Ehem " dehaman wahyu menggagetkan  gue sama yang lainnya.

" Apa ?" Tanya akbar cuek.

" Tuh berdua ngapain teletubisan?" Tanyanya sambil menunjuk ke arah gue sama sari.

" Tanya aja, napa tanya ke gue " sewot akbar sambil kembali memainkan game di hpnya.

" Yeh lo gitu amat ke gue " ujar wahyu sambil mendudukkan diri di samping akbar.

Beberapa menit di kamar gue hening, karna kita berempat sibuk dengan kegiatan masing - masing. Hingga salah satu dari kita akhirnya ngomong juga.

" Guys " panggil akbar.

" Hm " sahut wahyu sambil memainkan hpnya, sedangkan gue sama sari cuma nengok aja ke arah akbar.

" Kayaknya kita semua bisa berkemah hari ini " ujar akbar sambil natap satu persatu ke kita.

" Maksud lo?" Sambil bersedekap di atas kasur gue.

" Yah gini, kan sari bakal nginep sini, gimana kalo kita buat kemahan aja di rumah lo ?" Akbar ngusulin ide konyolnya ke gue.

" Boleh boleh" sahut wahyu antusias.

" Emang nanti dibolehin sama bunda lo de?" Sari yang sedari tadi diam sekarang ikut nimbrung juga.

" Ntar gue tanya ya ?" Gue beranjak dari kasur dan berjalan menuju pintu, belum sampai membuka pintu, akbar manggil gue.

" Deya " panggil akbar berdiri di belakang gue.

" Apa ?" Gue noleh kearahnya masang muka bingung.

" Gue temenin lo kebawah gimana?, Yaa bantuin lo ngomong ke bunda lo" akbar nawarin diri bantu gue ngomong ke bunda(?) Berani amat sih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sahabatku CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang