Sebelum memulai cerita alangkah baiknya kita touch bintang dulu ya readers yang budiman dan mari tinggalkan jejak sebanyak banyaknya, agar author semangat menulis.
.
Terima kasih telah mensupport dan memberikan bintang sebagai penambah daya autor..
.
.
.
.
.
.
.
"Kita sudah berkeliling seharian untuk mencari tempat tinggal, namun tak satupun yang cocok untuk kita tempati. " Keluh Taehyung pada Jungkook dan Jimin.
Ditengah terik matahari ketiga bocah itu tengah mencari tempat tinggal yang pas untuk kantong mahasiswa dengan budget yang murah serta tempat yang lumayan nyaman untuk ditinggali sementara waktu."Kurasa kita harus bertanya pada senior kita, atau untuk sementara waktu kita menumpang saja di rumah Suho. " Usul jimini pada dua sahabatnya itu.
" Hei benar juga, kenapa sedari tadi tak terpikir seperti itu." Timpal Jungkook yang kini tengah menggaruk belakang kepalanya yang dirasa tak gatal sama sekali.
"Kita terlalu pintar untuk memikirkan hal semacam itu, lebih baik kita kerumah suho dan bertanya padanya. " Taehyung menimpali perkataan Jungkook embari membasuh peluh yang jatuh tepat disisi mata kanannya.
Ketiganya merupakan mahasiswa baru yang berasal dari luar kota, tak heran jika mencari tempat tinggal di kota yang amat luas ini mereka kebingungan.
Mereka memutuskan untuk kerumah Suho, teman ospek yang baru mereka kenal. Suho adalah salah satu yang memiliki rumah tetap di sini. Dari sekian banyak mahasiswa baru, Suho lah yang mereka kenali.
Mereka kini berada didalam transSimero, bus umum yang mengangkut penumpang dari berbagai jurusan dari lokasi satu ke lokasi yang lain, bus trasSimero ini berhenti ditiap halte pada lokasi-lokasi tertentu. Lokasi rumah suho cukup jauh dari kampus, perlu waktu dua puluh lima menit untuk kesana.
Bus tiba tepat di halte dekat rumah Suho, lantas ketiga bocah itu segera turun dan bergegas untuk menemui kawannya itu. Sampai di depan rumah Suho, mereka disambut oleh seorang lelaki paruh baya, wajahnya begitu kusam, kumis tebal menempel diatas bibirnya, rambut yang kusut dan juga sedikit kotor menandakan bahwa lelaki itu bukan orang normal.
Pakaian yang dipenuhi noda hitam, celana yang longgar serta sobek dibagian paha dan betis, matanya pun tak seperti orang normal pada umumnya, dibagian bawah mata tertanam lingkaran hitam yang begitu tebal dan kentara.
Taehyung, jimini, dan juga Jungkook merasa bahwa orang dihadapan mereka bukanlah orang normal, melainkan orang yang terkena gangguan mental.
" Nak, maukah kalian menolong ku?"
Suara parau lelaki itu mengagetkan ketiga bocah yang kini sedang kebingungan dengan kehadiran lelaki paruh baya ini. Ketiganya saling tatap, mengangkat kedua alisnya hingga kerutan didahi mereka terlihat.Jimin memberanikan diri untuk berjalan mendekati lelaki itu, namun dengan sigap Jungkook menahan tangan jimin.
"Jangan jim, kita tak tau dia orang jahat atau baik, jangan gegabah. " Ia berusaha menahan tangan jimin hingga pemilik tangan menampilkan ekspresi nyengir.
" Aku bukan orang jahat, kalian harus menolong ku. " Lelaki itu bersuara lagi, sekarang ia yang balik mendekati ketiga bocah itu. Dengan langkah yang lunglai.
"Ayoo kaburr oiiii, sebelum kita di jambak bapak itu." taehyung memasang ancang-ancang untuk melarikan diri dari sana, kedua temannya hanya terkekeh melihat taehyung yang bersikap layaknya bayi.
"Ada apakah gerangan, kenapa ramai sekalian seperti pasar" Suara yang mereka kenali muncul ditengah perdebatan kecil mereka, reflek Jungkook, Jimin dan Taehyung menatap kearah suara itu berasal.
" Ho, apa kau kenal bapak bapak ini? " Jungkook segera menanyakan sosok lelaki paruh baya itu pada Suho. Tanpa menunjuk keberadaan lelaki itu, karena jarak keempatnya tak jauh dari lelaki itu berdiri.
"Bapak - bapak?" Suho nampak kebingungan, alisnya terangkat dan tanganya menggaruk dahi yang dirasa tak gatal.
"Iya bapak - bapak itu? Ehh.. Kemana perginya dia?" Jimin seketika kaget karena tak menemukan eksistensi lelaki paruh baya itu.
Ketiga nya saling bertatapan dan Deg...
.
.
.
.
Segitu dulu ya cerita absurdnya, semoga kedepannya lebih baik lagi nulisnya.
Jangan lupa tinggalkan jejak sebanyak-banyaknya ya.
Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK HOME
Mystery / Thriller"Heiii rumah ini berhantu!!" "Jaga bicaramu Jenn, mana mungkin ada hantu disini" Bukan hal mudah bagi ketujuh pria tampan tinggal serumah, tak hanya perdebatan sengit diantara mereka misteri mengenai rumah yang kini mereka tempati juga menjadi prob...