01

33 3 3
                                    

BANTU VOMENT YA SAYAANG 😘

------------------------------------------------>>>>>

"If only I could turn back time, I would skip the day we met

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"If only I could turn back time,
I would skip the day we met."

"Jimin tunggu, dengarkan aku dulu aku bisa jelaskan. Dia..."

"Hentikan. Cukup. Simpan saja alasanmu itu. Han Syla." jimin terpaksa menghardik saat Syla berusaha memberi penjelasan padanya.

Hati yg terlanjur sakit membuat ia hilang kendali atas dirinya. Ia tak lagi mengenal sosok jimin yg selalu mengalah. Tak lagi mampu bersikap seperti sebelum ia terluka. Ia berkali-kali meninju dada bidangnya apapun itu akan ia lakukan asal rasa sesak dan ngilu itu pergi.

Kawanan pejalan kaki pun para pengunjung yg tengah berlalu lalang di area trotoar itu nampak menoleh sekilas. Beberapa menatap sinis mencibir dua insan yg tengah berdebat tanpa tahu tempat. Namun jimin tak perduli.

Biarkan sekali ini saja ia ingin sedikit egois.

Toh alam pun pasti akan mengerti. Seorang yg tengah tersakiti mempunyai akses lebih dalam situasi ini.

*
*
*
*

Han Syla

Ia adalah gadis berparas cantik, berkulit putih, tinggi badan yg semampai dengan surai hitam panjang terurai. Ia adalah pemeran utama dalam kisah ini pada awalnya, hingga ia menghancurkan kisah yg awalnya tersusun rapi. Memporak poranda istana cinta yg selama ini jimin bangun bersamanya.

"Aku sama dia gaada hubungan apapun." syla terus berusaha meyakinkan jimin.

"Kau...." tunjuk jimin, dengan kalimat tertahan. Tangannya gemetar menahan luapan emosi yg siap tumpah menghantam siapapun yg dirasa pantas mendapatkannya.

Dadanya naik turun, perlahan mencoba mengontrol desiran darah yg mulai memanas. Mengatur alat pemicu yg sedaritadi memberontak didalam sana.

"Pergilah." pada akhirnya hanya kalimat itu yg keluar dibalik bibirnya. Satu kalimat yg begitu sulit jimin lafalkan dalam situasi ini.

Meski sejujurnya ingin rasanya jimin meluapkan emosinya pada gadis itu, gadis yg telah membawa separuh hatinya. Lantas dengan mudahnya berhianat. Namun, ia mengurungkan niatnya.

Tidak. Bagaimanapun ia bersumpah takkan melukai seorang wanita. Walau hanya seujung kuku, jimin takkan melakukannya.

Park jimin bukan seorang pecundang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OUR PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang