Chapter 1 Keyla

7 0 0
                                    

Sore itu Baskara hendak pulang ke jakarta dari rapat bisnis miliknya di kota Bandung, ketika mobilnya melewati jalan sepi karna ingin cepat sampai kerumah. Ia menemukan anak kecil di jembatan yang mencoba mengakhiri hidupnya dengan meloncat ke sungai yang cukup deras.

"Berhenti" ucap Baskara kepada sopirnya

"Iya ada apa pak?" Tanya sopinya

"Tunggu sebentar" Baskara membuka pintu mobilnya, ia berlari menemui anak kecil tersebut

Anak itu menangis mengumpat dan mengutuk dirinya sediri karena masalah keluarga. Ia sebenarnya terlalu dini untuk menghadapai masalh ini bukan terlalu dini bahakan memang tidak pantas ia mendapat masalah seperti ini. Hingga ada seseorang yang menghampirinya.

"Nak jangan lakukan itu" ucapnya kepada anak kecil itu "apa yang kamu lakukan nak?" Tanya Baskara lagi

"Hiks hiks Ila mau bertemu Tuhan om hiks Ila tidak diinginkan hidup lagi oleh ibu Ila hiks " ucap gadis kecil itu sambil menangis sesengukan.

Baskara menatap anak itu dengan tatapan iba. Melihat penampilanya yang kusut, pipinya biru lebam sedikit sobek dibagian bibir, matanya juga menghitam dan bengkak mungkin telalu banyak menangis.

"Kamu tidak boleh bunuh diri. Bunuh diri itu dosa. Nanti tuhan marah sama kamu" ucapnya menenangkan. anak itupun tangisanya mulai mereda, meskipun masih terdengar sengukan.

Oh anak ini mulai luluh dengan ucapanku barusan- batin baskara

"Apakah benar Tuhan akan marah kepada Ila?" Tanya anak itu dengan polosnya

"Iya, Tuhan tidak suka jika umatnya melakukan itu" jawabnya lagi "jadi sekarang kamu turun ya" bujuk baskara dan anak kecil itupun mengangguki apa yang telah di ucapkan Baskara.

Baskara menbantu anak kecil itu turun dari jembatan. Ia menjongkok menyamakan ketinggian anak kecil itu dan merapikan rambutnya yang kusut.

"Awaw" pekik anak itu dan Baskarapun mengerutkan dahinya bingung. Ia bangkit dan membungkuk melihat rambut rontok dan darah di kepala anak itu sepertinya itu bekas jambakan yang sangat kuat hinga rambut anak itu rontok.

"Ini kenapa" tanya Baskara lembut

"Di-di jambak ibu hiks" ucap anak kecil itu mulai menangis lagi.

Baskara mengelus pundak anak kecil it "Ila ikut Om ya ke rumah, nanti Istri Om akan mengobatimu" anak itu mengeleng kuat dan mulai melangkah mundur.

"Om tidak jahat. Om baik kok" ia merogoh sakunya mendapati coklat dan memberikan kepada anak itu

"Coklat" ucap anak itu sepontan.

"Kamu mau?" Tanya nya lalu diangguki anak itu

"Om baik kan" ucapnya hanya dibalas dengan anggukan lagi dari anak kecil itu dan memakan coklat yang di berikan Baskara.

"Ya udah ikut Om pulang ya" ajaknya dan lagi lagi hanya di angguki. Baskara memboceng tangan anak itu untuk menyebrang jalan menuju mobilnya.

Dalam mobil

"Kamu tadi kenapa kok ingin bunuh diri" tanya Baskara

"Ila sedih Ila di pukul sama ibu" jawab anak itu lalu menceritakan kejadian siang tadi

Flashback on

Plak tangan besar itu menampar pipi sikecil Laila yang tak mengerti kenapa ia di tampar sampai ia tersungkur di lantai dan menanggis.

"Kamu ini memang pembawa sial tak seharunya kamu hidup" teriak seorang wanita

"Apa salah Ila ibu hiks" ucap gadis kecil itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang