Happy Reading
~
~
~
~Tak... Tok... Takk... Tok... Suara langkah kaki gadis itu menggema dikoridor kampus.. Gadis itu memiliki kebiasaan unik yakni datang setengah jam lebih awal dari teman-temannya lalu dia duduk disalah satu ruangan dengan ditemani buku-buku tebal dan headset yang tersumpal di telinganya. Entah apa yang didengarkannya tapi dia sepertinya seakan tergelam dalam suasana yang tenang itu
Hingga ketenangannya itu sirnah, semenjak kedatangan si biang kerok, alias viola cempreng yang dah gesrek.anak inilah yang setiap pagi membuat mood terre berubah drastis bukan karena benci atau apalah tapi karena suaranya yang bikin telinga orang sejagat ini sakit dibuatnya
"Halloo assalamu'alaikum terresaku terzeyyeng,lagi ngapain nih.. "dengan suara khasnya viola memberi salam pada terre meskipun si empu yang di beri salam hanya berdehem dengan mimik wajah yang dingin tanpa ekspresi
"eh rese.. Kalau orang salam tu di jawab bukan di ehemin aja haelah"ucapnya nyolot
"iya iya waalaikumsalam"
"eh tadi lu manggil gue apa? rese..rese, nama gue itu terre bukan rese yah camkan itu" ancam terre pada viola
Dan Viola hanya cengengesan dan memberi isyarat piece dengan dua jarinya tanda minta maaf
"oh iya terre kita ke kantin yok, gue laper nih,lagian kita masuk 20 menitan lagi jadi santai aja dulu di kantin"ajak viola
Kantin adalah tempat tongkrongan mereka setiap pagi. Meskipun cuma beli gorengan satu bahkan kadang mereka cuma duduk-duduk doang di kantin. Ibuk kantin merekapun masa bodo mereka mau makan atau tidak, toh itu sudah kebiasaan terresa dan viola jadi ibu kantinnya tidak kaget lagi dengan itu
"yaudah ayok, gue juga laper nih tadi gak sempat sarapan di rumah, bentar gue beresin buku-buku gue dulu"jawabnya dan langsung berkemas. Memasukkan buku-bukunya yang berserakan di atas meja ke dalam tas ransel abu-abu miliknya
Dalam perjalanan menuju kantin berhubung kantin dikampusnya berada tepat di belakang gedung fakultas mereka, maka itu mengharuskan mereka memutari gedung itu untuk sampai di kantin
Saat di koridor terresa tidak sengaja berpapasan dengan orang yang menurutnya menarik untuk di pandang
Mata hitam milik pria itu bisa membuat siapa saja merasa sejuk kala memandangnya termasuk terre di seakan terbius oleh tatapan pria tersebut. Iya refleks melemparkan senyum pada pria itu, yang mengejutkannya adalah pria itu tersenyum pula padanya. Teresa langsung blushing dan itu membuatnya malu.
Walaupun tatapan itu terjadi hanya sepersekian detik, tapi terresa seakan ingin mengenal pria itu lebih dekat berkat tatapan teduh dan senyum manis itu.
"Oh tuhan pertemukan kembali hamba dengan orang super perfect tadi,tapi tuhan jangan pertemukan kami di akhirat ngeri soalnya kalau sdah menyangkut akhirat".batinnya
Mereka sampai di kantin dan duduk di bangku yang berada di sebelah Kolam di sana
"Mau makan apa dek" ibu kantin menghampiri meja yang diduduki terresa dan viola
"saya pesen nasi goreng sama es cappucino dan air putih ya bu"ucap viola
"Re lo mau makan apa?"
"Em terre pesan gado-gado super pedas sama es coklat klasik dengan toping ya bu" ucapnya sambil menunjuk buku menu yang di pegangnya
" oke tunggu sebentar ya dek" ibu kantin pergi dengan catatan kecil di tangannya
"oke buk"jawab mereka bersamaa dengan senyuman manis di wajah mereka

KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Cinta Di kampus
JugendliteraturTerresa widya soraya: Gadis itu Berjalan dengan gontai menyusuri lorong gang menuju rumahnya. Langkah demi langkah, dengan tatapan tidak fokus. Yaps dia melamun tapi tetap dengan langkah kaki gontainya. "WOOOIIII MINGGIR....!!!" "WOOOIII SEPEDANYA...