DIARY RISA part 3

1.3K 28 1
                                    

  Risa...

PETER CS

Waktu risa kelas 5 sd

Sudah sejak kecil sudah nunjuk sana,situ dan ada yang meninggal,risa selalu menunjukkan suatu sudut.

Risa...Tante mau ke tetangga sebelah yang sudah meninggal risa ikut ya kata Tanteku.

Iya tante,kata ku dengan terpaksa karena dirumah gk orang cuman aku dan tante'ku.

Ku ganti bajuku dengan warna serba hitam dan pergi bersama tante,sesuatu dibawa oleh tanteku dan kulihat yang dia bawa adalah beras dengan uang.

Tante kenapa bawa beras dan uang kata ku dengan penasaran.

Ini udah tradisi dan kita bisa membantu sedikit lah kata tanteku dengan tersenyum.

Sesampainya dirumah duka aku duduk dipojok sebelah kiri dan bersebelahan sama tante.

Tante kenapa orang itu meninggal dunia kata'ku dengan serius.

Risa,tidak baik ngomong orang yang sudah meninggal kata tante.

Sebenarnya risa berjumpa dengan orang sudah meninggal namanya pak joinda dipanggil jo.
Dia tidak tau kalau dia sudah meninggal dunia dan dia masih bingung dengan keadaan rumah yang kacau dengan tangisan.

Pak jo kata'ku dengan menatap wajah pak jo yang terlihat remuk sebelah berlumur darah.
Iya..kau bisa melihat'ku anak kecil kata pak jo.

Akupun mengangguk dengan cepat.

Kenapa?semua keluargaku menangis kata pak jo dengan muka sedih.
Sebenarnya..pak jo ditabrak oleh mobil saat berjualan kata'ku dengan tertunduk.

Tiba-tiba pak jo mengulurkan tangan nya sebelah kiri seperti mau bersalaman denganku dan ku ulurkan tanganku sebelah kanan.
Secara tiba-tiba mataku tertutup dan semuanya menjadi gelap.

Semuanya menjadi gelap dan hanya cahaya merah yang tak begitu terang.
Akupun bertanya pak mau kemana?.
Pak jo hanya tersenyum kecut
Pak jo tanyaku lagi.
Tiba-tiba cahaya putih menghampiri'ku seperti aku diajak ke dimensi waktu pak jo sebelum meninggal.

Risa melihat ada orang tua yang berjualan dawet di pinggir jalan raya.
Akupun melihat dan mendengar dengan jelas.

Dawet...dawet...dawet..kata orang tua yang berjualan.
Itu seperti pak jo kata ku dalam hati.

Tak lama aku melihat orang yang jual mainan anak-anak melintasi pak jo.
Pak jo pun memanggil orang jual mainan.
Pak..beli kata pak jo.
Iya pak kata orang jual mainan.
Mau beli mainan,untuk cucu saya perempuan kata pak jo.
Orang yang jualan mainan langsung mengambil mainan masak-masakan.
Ini pak kata orang jual mainan
Berapa kata pak jo
20 rb kata orang yang jual makan
Ini pak kata pak jo dengan tersenyum,seharusnya uang itu untuk membayar utangnya tapi cucu perempuannya sama sekali tidak mempunyai mainan.

Setelah membeli mainan pak jo langsung meletakan main itu ke gelobak,biar tidak rusak,setelah itu pak jo pun penjualan keliling dan harus melewati jalan raya,pak jo menyebrang jalan dan tidak sampai ketengah jalan,ada mobil yang menabrak pak jo dari arah kanan.
Pak jo terpental hingga kepalanya terkena batu,Tak lama pak jo meninggal dunia.

Tiba-tiba pak jo ada dihadapanku dan berkata TOLONG KASIHKAN  KE CUCU KU MAINAN YANG ADA DI GEROBAK!.
Akupun tersenyum lalu mengagukan kepala.

Tak lama cahaya putih seperti kilat menghampiriku,akupun terbangun dan melihat ada grobak yang sudah penyok,akupun mencari mainan dan benar saja mainan itu ada.
Kuambil dan ku kasihkan kepada cucu pak jo dan berkata INI MAINAN DARI KAKEK KAMU.

JURNALRISA👻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang