Eps.4
--------
Pergilah Kau
Sudah hampir dua jam, Jungkook menyandar di pillar stasiun kota. Kalau tidak di ancam, ia enggan untuk menunggu selama ini.Hanya karena takut di bocorkan bahwa dirinya sudah berpacaran. Sekedar hal kecil tapi kalau sampai orang tua Jungkook tau, bisa bisa dirinya di depak dari rumah.
"Hi sayang.. nunggu lama nih ceritanya"
"Bacot lu, ayo buruan pulang! pegel badan gw"
Bukannya segera mengeret koper ke arah parkiran, wanita itu malah asik mengunyel gemas pipi Jeon Jungkook. Berani juga ya.
"Malu elah di liatin"
"Aduh punya malu juga, ayo ayo"
Sepanjang perjalanan, telinga Jungkook di suguhi berbagai macam cerita, dari yang jelas sampai yang tidak jelas. Batin Jungkook hanya satu, gak guna gitu cerita, gue ga peduli juga.
Sampai rumah wanita itu berpelukan dengan tuan dan nyonya Jeon, serta seorang gadis cilik. Jungkook hanya melengos pergi masuk ke dalam kamarnya.
"Kakak! Keluar dulu sini, reuni kecil kecilan"
"Udah ma, gausah, biarin Jungkook nikmatin waktunya hehehe sama anu hehe"
Bangsat - batin Jungkook
Keesokan paginya, baru saja Jungkook membuka kedua kelopak matanya, di atasnya sudah ada orang yang paling ia benci saat ini.
Tanpa berkata apa pun, Jungkook berdiri dari tidurnya membuat wanita itu hampir saja terjatuh. Ia langsung membersihkan diri dan bersiap untuk berangkat ke sekolah.
Entah mengapa suasana sarapan di meja makan keluarga Jeon sangat mencenkram. Jungkook hampir saja kehilangan nafsu makannya.
"Kak, papa mau ngomong sama kamu"
"Gabisa pa, ini aja udah telat, ntaran aja"
"Ntar kamu malah jalan sama cewekmu kalo ntaran, gausah sekolah hari ini, masuk ke ruangan kerja papa dulu"
Deg
Jungkook sekilas melirik ke arah Noona-nya yang sedang mengedarkan pandangan ke kanan dan ke kiri seakan menghindari tatapan Jungkook.
Keduga banget, percuma - batin Jungkook.
Di ruang kerja, Jungkook di marahin dan di ceramahi habis habisan. Apalagi pas tau kalau yang di pacarin itu anaknya rival perusahaan.
"Putusin! Atau papa asramahin kamu!"
"Yakali cowo di asramahin, ga banget papa"
"Papa gamau denger alasan, kalo sampe papa tahu kamu masih berhubungan, gausah jadi anak papa lagi, kalo gabisa patuh"
Jungkook kaget dong denger itu, kek gak percaya aja kalo masalahnya jadi kayak gini. Wah kudu buat perhitungan nih sama Jeon Doyeon.
"Gak ngotak lu! Terakhir kali gue percaya sama lu"
"Dek! Woi d-!"
Dengan wajah merah memanas dan tangan yang sudah membentuk kepalan, Jungkook berjalan keluar dari rumahnya.
Mengendarai motornya dengan kecepatan penuh ke arah rumah sakit. Ia tahu bahwa egosi untuk bertemh Dahyun sekarang, tapi ini urgent.
Dalam lubuk hatinya, ia berpikir bagaimana bisa ia dulu meminta saran menembak cewek pada wanita ember itu.
----------🥀🥀🥀----------
Pintu kamar ruangan Dahyun sedikit terbuka saat Jungkook hendak masuk ke dalam. Ia penasaran ada siapa di dalam, apa Om Donghae.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRIS [Short PRJ] ✔️
Cerita Pendek"𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘺𝘢 𝘬𝘰𝘰𝘬" bertepuk sebelah tangan memang menyakitkan, tapi melihatmu bahagia sudah cukup untukku, izinkan aku melihatmu dari jauh mulai sekarang. - ©®ynaakm.