00 - Prologue -

25 3 0
                                    


ELVIA'S BIRTHDAY

Seorang cowok dengan balutan sweater hitam tengah berdiri disebuah toko kue. Dia sudah sekitar sepuluh menit berdiri disana tapi masih bingung harus memilih yang mana.

"Mbak, kalo cewek biasanya suka kue kayak gimana yah?" Tanya Derfin pada seorang Waiter disana.

"Tergantung sih, Kak. Tapi yang paling banyak dipesan biasanya kue ini." ucap Mbaknya sambil menunjuk kue pink dengan topping warna-warni.

Derfin tersenyum. dia teringat pada Elvia yang juga suka warna pink dan orangnya ceria seperti topping kue nya yang warna-warni.

"Yaudah, Mbak! Saya beli yang itu."

"Oke." Mbaknya mengambil kuenya. "Mau ditulisin apa, Kak?" tanyanya.

"Emm..." Derfin berpikir sebentar. "Happy 17 Birthday, My Princess Elvia."

"Kakak, So sweet banget. Pasti ceweknya suka. semoga langgeng ya hubunganya." kata Mbaknya ramah.

"Ma-makasih, Mbak."

Setelah semuanya sudah selesai. Mbaknya mengemas kedalam kotak tak lupa juga dengan lilin angka 18 didalamnya.

Derfin melakukan pembayaranya. Setelah itu dia keluar dengan kue yang sudah siap. Selanjutnya, Derfin akan langsung pergi kerumah Elvia untuk memberikan kejutan ini.

Didalam perjalanan juga Derfin senyam-senyum sendiri ketika melihat betapa banyaknya notif chat dan panggilan tidak terjawab dari Elvia. Derfin sengaja menjauhi Elvia dari kemarin untuk memberikan  kejutan ini.

Derfin juga sudah siap dengan kado spesialnya dan Elvia pasti sangat menyukainya.

Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya Derfin sampai didepan rumah Elvia. dia segera menyiapkan semuanya setelah itu keluar mobil dan berjalan menghampiri rumah Elvia.

Ting Tong♪

Derfin menekan tombol bel. Bibirnya terus mengulas senyum ketika membayangkan bagaimana marahnya Elvia ketika dia menjauhinya untuk memberi sebuah kejutan kecil ini.

CKLEK

"SIAPA SIH? JANGAN MASUK KERUMAH GUE KALO BUKAN DERFIN!" Teriak Elvia dengan penuh emosi sambil mengusap matanya.

"Aku pacar kamu, sayang. Jadi boleh kan kalo masuk kerumah?" tanya Derfin dengan suara lembut.

Elvia langsung terperanjat kaget ketika melihat siapa yang ada didepanya ini.

"Derfin.." rengek Elvia manja.

"Happy Birthday, Elvia Viona." kata Derfin menyodorkan kue yang ia bawa.

Elvia hanya melihat kue itu sekilas lalu langsung memeluk badan Derfin erat sambil terus merengek.

"Kenapa ngilang?" tanya nya menahan tangisan. "Aku khawatir."

Derfin tertawa kecil seraya mengelus rambut Elvia lembut dan penuh kasih sayang.

"Kan biar surprise. Tiup dulu lilinya El, nanti keburu mencair."

Elvia melepaskan pelukanya, dia mengusap air matanya dan menatap Derfin lagi.

"Make a wish dulu." ujar Derfin mengingatkan.

Elvia langsung memejamkan matanya dan membuat harapan serta doa untuk ulangtahun nya kali ini.

"Terima kasih Tuhan, karna udah ngasih aku hidup sampai 17 tahun ini. Aku harap aku bisa terus kayak gini, bahagia disetiap ulangtahunku karna orang-orang yang aku sayangi. Aku sayang Derfin, tolong jangan bikin dia pergi. El minta Derfin tetep sama Elvia selamanya. Amin."

DERVIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang