tunggu, apa?

40 2 0
                                    

Setelah mereka mengisi perut, mereka pun melanjutkan perjalanan mereka tentang mencari tujuan atau arti sebenarnya kenapa Len ada disana.

Miku sekali lagi menarik Len ke suatu tempat dimana tempat itu tidak lain adalah toko baju. "Miku... kenapa kau membawaku kemari?" Len bertanya dengan penuh tanda tanya diatas kepalanya "apa kau sungguh ingin berkeliling dengan pakaian robek-robek seperti itu?"

Len langsung melihat kebawah kearah pakaian yang dia kenakan barulah dia menyadari bahwa pakaiannya memang benar sobek dibeberapa bagian juga disertai sedikit bercak merah darah kering "yah walaupun tidak apa sih kau memakai baju itu, toh disini tidak ada peraturan yang mengatakan apa yang harus kita pakai" Miku mengangkat bahu.

wajah Len seketika memerah malu "ti-tidak! aku akan membeli baju baru!" kata Len dengan rasa malu. Miku tertawa kecil dengan perilaku Len yang membuatnya semakin malu karena ditertawakan olehnya.

"tunggu Miku, aku tidak memiliki mata uang didunia ini untuk membeli sesuatu" kata Len pada Miku. Dia hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya "tenang saja, soal itu biar aku saja yang tangani. Didunia ini, kita memakai mata uang koin perunggu, perak, emas, dan batu belian. satu batu berlian setara dengan 100.000 koin emas, 1.000.000 koin perak, dan 10.000.000 koin perunggu."

Miku merogoh saku gaunnya untuk menunjukan beberapa koin sebagai contoh. Dia menunjukan koin emas terlebih dahulu "1 koin emas setara dengan 10.000 koin perak, dan 100.000 koin perunggu." lalu menunjuk koin perak "1 koin perak setara dengan 1.000 koin perunggu."

Miku kembali menyimpan koin-koin miliknya kedalam saku gaunnya itu "hanya orang-orang yang sungguh-sungguh beruntung sajalah yang dapat memiliki batu berlian, dan tidak semua orang dapat memiliki batu berlian itu"

Len mangut-mangut mendengarkan penjelasan Miku tentang mata uang yang dia tunjukan "tapi... apa sungguh tidak apa membelanjakan koin-koinmu itu untukku?" kata Len masih ragu-ragu "tentu saja! lagi pula aku sudah bilang dari awal padamu bahwa aku akan membantumu kan?" jawab Miku dengan semangat dan pasti.

"baiklah kalau begitu cepatlah, aku akan mencari disebelah sana" Miku sambil menunjuk rak baju sebelah kiri "kau mencari disebelah sana ok?" kali ini menunjuk rak disebelah kanan "ya ya ok aku akan segera mencari sekarang" dan mereka pun mencari di bagian mereka masing-masing.

-beberapa saat kemudian-

"Miku... apa kau yakin dengan ini? aku merasa agak aneh dengan pakaian ini" "ayolah Len! jangan seperti itu! percaya dirilah! sekarang ayo keluar dari ruang itu!" itulah perdebatan mereka bolak balik sedari tadi setelah mereka menemukan pakaian yang cocok.

Miku masih berusaha mendorong Len dengan perkataan agar keluar dari ruangan ganti dan menunjukan apakah baju itu memang cocok untuk dia atau tidak "Len! cepatlah! setidaknya keluarlah sebentar agar aku bisa melihatmu apakah cocok dengan pakaian itu atau tidak" akhirnya Len menyerah. 

"baiklah..." menghela nafas sedikit untuk menenangkan diri, dia akhirnya melangkah keluar dari ruang ganti itu dengan wajah memerah malu dan memalingkan muka kesamping "ba-bagai mana menurutmu?" kata Len gugup dicampur dengan perasaan malu. seketika Miku langsung tersenyum cerah dengan bersemangat dia mengatakan pendapatnya "kau luar biasa Len!" membuat Len semakin memerah dan menutupinya dengan satu tangannya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

(baju Len yang diatas tapi tanpa jubah)

yo yo yo! reader sekalian! 

ane belom det! muahahaha! 

akhirnya ane kembali lagi ke cerita ini. udeh lama banget aneh menyengsarakan book ini yak?

Len: hiks... thor tega sama kita... hiks... *nangis dipojokan

Miku: sudahlah Len... setidaknya dia kembali kan? *berusaha menenangkan Len sambil sweatdrop

yak! Miku benar! setidaknya ane balik ^-^

sorry buat kalian-kalian yang udah nunggu lama banget book ini...

thor: GOMENNASAI!!!! *sujut benturin judat kelantai sampek retak *akhirnye pinsan

Miku: anoo... karena kesalahan teknis thor-chan tidak sadarkan diri *Len dibelakang lagi ngipasin thor yang pinsan* jadi aku yang akan nutup ini *kasih senyum malaikat//mampus 

Arigatou karena sudah mau menunggu thor-chan kembali lagi bersama kami *bungkuk memberi hormat

thor: *tiba-tiba sadar* jaa! matta nee! *masih jidat berdarah

Miku: thor-chan!

Len: BAKA! JANGAN LANGSUNG BANGUN AHO!!

LullabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang