6.

4 1 0
                                    

                                        ••••
     Pagi tiba, seperti biasanya, Alya beranjak dari benda empuk yang membuatnya tertidur pulas, ia bersiap-siap seperti biasanya, sederhana Dengan make up yang tak begitu tebal. Alya sempat berfikir, beberapa teman dan Kaka kelas di sekolah nya tak menyukainya, bahkan ia selalu di bully habis-habisan, Alya yang bingung melamun dan.
   " Ati aku rubah sikap aku yang dingin ini jadi lebih asik ya? Huh ya tuhan, ada apa dengan hidupku ini, yasudah, skrg aku bakal rubah semua nya;) " Alya~
     Setelah melamun di depan kaca rias nya, ia mendapat sebuah notif yang berarti pesan masuk di ponsel nya, siapa ya?><
   Brian:
" All, gw samperin Lo ya? Gw mau brg sekola ma Lo, yaa, biar tambah Deket dan nga cangung lagi "

Alya:
" Lah lah, tumben kak, nga kek biasanya, ydh gw si mau-mau aja, gw juga dah siap kok, gw tunggu di depan "

Brian:
" Okee, gw jalan skrg. "

    " Ya tuhan, bener apa engga si, gila gw nga nyangka sekola brg Brian, fyhh " alya~
     Alya yang akan berangkat dengan Brian segera memakai jaket, mengambil tas, dan memakai sepatu, tak lupa ia merapikan pakaiannya. Dan saat ia sampai di bawah, tepatnya di meja makan..
   " Lah dek, lu nga sarapan? " Tanya senja
   " Engga kak, ak bareng temen kok, bye kak " lambay Alya setelah minum susu
   " Ydh, ati-ati dek, Jan aneh-aneh yaa " triak senja sembari melihat adik nya yang berlaku pergi.
     Alya, yaa... Alya sudah menunggu 15 menit lamanya, namun sedari tadi ia tak melihat batang hidung seorang Brian, huhhh.... Sangat lambat-,
     Dan saat Alya hendak pergi mengunakan taxi, ia mendapati seorang Brian yang datang dengan montor mewah nya berwarn merah, huhuu, kerennn👍🏻.
   " Astaga kak, lama bener dahh " keluh Alya
   " Yeela all, masih aja panggil kakak, udh panggil aja Brian " sahut nya
   " Iya deh yan, hemm, ydh yok, keburu telat " ajak Alya
   " Ydh ayo Dee " jawab Brian
     Dan setelah itu, Brian membawa montirnya membelah jalanan kota Bandung. Di dalam perjalanan, mereka berbicara perihal Ceri, hah? Ceri? Iyaa dia yang always sama Brian><
   " Kak? Ehh yan, huhhh, ceri tu pcr Lo? " Alya membuka pembicaraan
   " Hah,sejak kapan all dia jadi pcr gw, kg lah " jwb Brian
   " Lahh, perasaan Deket amat dah, emm, sekertaris osis? " Alya menyahut
   " Bukan, dia mah bendahara, hummm, dia tu sahabat gw, dan kebetulan, bokap gw kerjasama ma bokap dia " jelas Brian
   " Ouh gtu, ydh si " singkat Alya
   " Knp mng? Cemburu? " Ledek Brian
   " Gilaa, gw cemburu? Sama kak ceri? Engga lah, dan knp gw cemburu, hihh " sahut Alya dengan raut wajah jijik
   " Yeela ngaku ae lo " ledek Brian lagi
   " Serah deh yan, bdmt " sahut Alya ketus
   " Yee ngambek "
     Setelah itu? Hanya ada keheningan. Sesampainya di sekolah, mereka berjalan bersama di koridor, namun, aku mendapati tatapan aneh dari Bora dan Sindy, awalnya Alya merasa aneh, knp? Tapi setelah ia melihat Brian, ia sadar bahwa Bora cemburu mereka berjalan bersama, namun, Alya yang sebal dengan Bora dan sindy, Alya membuat kemarahannya memuncak.
   " Yan, emm, pulang nanti bareng kan? " Alya bertanya sembari berdekatan dengan Brian
   " Eheh, tumben nih nempel " jwb Brian Sembari melihat Alya
   " Yee, ydh Dee, iya apa kg? " Tanya Alya
   " Iya lah, kan gw yg bawa lo ke sini " jwb Brian yang kembali menatap kedepan
   " Udh yan, gw ke kelas dulu dah, bye " Alya melambaykan tangan nya
   " Oke, Jan bolos Lo, awass " triak brian sembari melihat Alya pergi
   " Iya dah " sahut Alya melambaykan tangan tanpa menatap Brian
     Bora, sindy, mereka melihat Alya yang akrab dengan Brian mulai memanas, Bora yang tak suka dengan kedekatan mereka mulai menyusun rencana, untuk Brian? Jelas untuk Alya, humm apa yaa.
   " Sin, gw g rela y dia dkt ma kak Brian, lu tau kan gw suka ma dia " bisik Bora sembari melihat Alya
   " Iy gw tau kali, knp? " Jwb sindy
   " Gw mau, kita kurung dia di kamar mandi nanti, gmn? " Bora menanyakan rencana sembari melihat sindy
   " Wahh, seru tuh, boleh juga, trs Jan cmn di kunci, kita siram lake aerr, huuuu " jwb sindy sembari membayangkannya
  " Ide bagus " senyum jahat Bora
     Rencana ini, rencana yang akan di lakukan Bora saat istirahat tiba, dan Bora sempat berfikir, jika Alya telat masuk kelas dan saat jam pelajaran Bu Sofa, huhh, akan dapat hukuman pasti, dan Bora, merdeka di kelas.





Oke gaiss, segini dulu yaa, gw lanjut kalo ad waktu, okey? Byee👋🏻😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Hope You KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang