Prolog.

106 7 0
                                    

Shalitta Prameswari, gadis ceria yang selalu menikmati indahnya malam hari, menatap langit yang telah kehilangan sinar sang mentari. Itu salah satu aktivitas yang selalu ia lakukan sebelum mengejamkan matanya. Menurutnya menatap malam yang gelap adalah salah satu ucap syukur karna tuhan masih memberinya waktu untuk bisa menatap dunia hingga saat ini.

Shalitta membuka buku hitamnya, ia mulai menggoreskan sebuah kata demi kata di dalam bukunya. Entah apa yang ia tulis, yang pasti hal tersebut bisa membuat shalitta tidur nyenyak di setiap malamnya.

"I wish, I could wake up tomorrow" ucap shal dengan setetes air mata yang sudah jatuh ke pipi nya tanpa ia sadari. Shal mengusap air matanya lalu meneguk segelas air putih dengan sebuah tablet bulat di tangan kanannya. 

...

Fyi : kalian bakal tau isi 'buku hitam' punya shal kok seiring berjalannya cerita ini//

Let's vote and comment gaez~

El tiempo.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang