Chapter I : One boy, one man and one woman

236 2 2
                                    

Chapter 1 : One Boy, One Man and One Woman

Siang hari yang cerah, di mana mentari bersinar dengan terang. Burung-burung mengepakkan sayap mereka mengarungi langit biru dengan bebas. Angin sepoi-sepoi bertiup membuat dedaunan pohon menunduk ke bawah. Suara tawa terdengar dengan jelas, terlihat anak-anak kecil bersama orang tua mereka sedang bermain di tengah taman yang terbuka untuk umum.

Di samping keramaian, di atas kursi di bawah sebatang pohon beringin yang rindang. Seorang anak laki-laki berusia lima tahun duduk dalam diam. Pipinya yang chubby semakin chubby akibat angin yang ditahan dalam mulut. Mata hitamnya yang bulat besar dan polos, kini bersinar penuh kejengkelan, lalu tangan kecilnya yang putih terus saja bergerak menyusuri rambut hitamnya yang lembut.

Micheal atau Mike; itulah nama anak tersebut.

Anak laki-laki imut itu telah duduk di atas kursi taman lebih dari setengah jam dan larut dalam masalahnya. Anak yang sangat tampan, pintar serta banyak akal; itulah yang digunakan orang untuk menjelaskannya, dan dia sendiri tahu itu-tidak! Bagi anak kecil berusia lima tahun itu, kata tampan, pintar serta banyak akal tidak tepat untuk menjelaskan dirinya.

F**king Perfect.

Semua orang pasti bingung, kenapa menurut pikiran Mike yang berusia lima tahun, kata F**king Perfect yang berarti luar biasa sempurnalah satu-satunya kata yang mampu menjelaskan dirinya? Dan juga, jika ada orang yang bertanya dari mana anak sekecil itu mengetahui kosakata bahasa Inggis 'F**king Perfect' tersebut, maka jawabannya adalah dari lagu yang sering dinyanyikan Kakak tetangga sekamarnya, F**king Perfect By Pink.

Mike yang tidak pernah mengerti keseluruhan lagu itu, sering mendengar Kakak tetangga sekamarnya meneriakkan kata, 'You are F**cking Perfect to me'. Karena rasa penasarannya yang besar, dirinyapun membuka mulut untuk bertanya, dan jawaban yang di dapatkan adalah; luar biasa sempurna.

Mike tidak merasa dia terlalu menyanjung dan memandang tinggi dirinya sendiri. Saat melihat pantulan dirinya di cermin, dia tahu, dirinya bahkan lebih tampan dari Boyband Korea yang digilai para wanita. Kulit putih, rambut hitam, mata besar, hidung mancung, bibir tipis-dia bagaikan salah satu malaikat dalam gambar lukisan-lukisan pelukis ternama, kan?

Kepintaran?-tidak! Bagi Mike, kata pintar adalah penghinaan, sebab, dia ini bukan pintar melainkan; jenius. Lihatlah, meski masih kecil, dia sudah bisa menulis huruf A-B-C serta 1-2-3, walau ya memang cuma dari huruf A sampai J, serta 1 sampai 10 saja, selebihnya dia masih belum bisa, sebab sangat menguras pikiran dan tenaga baginya.

Banyak akal?-Tidak! Bagi Mike, itu juga penghinaan! Kata banyak akal kurang tepat, yang benar adalah luar biasa banyak akal. Kata banyak saja tidak cukup untuk menjelaskan betapa banyaknya akal yang ada dalam kepalanya. Namun, meski berpikir seperti itu, dia sampai sekarang, sebenarnya masih tidak mengerti apa maksud akal itu sebenarnya?

Mike sebenarnya tidak ingin duduk sendirian dalam taman ini pada pagi cerah ini. Sesungguhnya, dia lebih memilih untuk menonton kartun 'Oggy and The cockroach' yang ditayangkan di Cartonnetwork sekarang, hanya saja, dia tidak bisa. Semua orang pasti bertanya kenapa?Jawabannya adalah dia tidak mau pulang ke panti asuhan sekarang.

Panti asuhan?-ya benar.

Mike yang merupakan seorang F**cking perfect di dunia ini adalah seorang anak yatim piatu. Dia tidak memiliki Papa maupun Mama, dan-hei! Dia sesungguhnya bahkan tidak tahu siapa Papa dan Mama yang menciptakannya di dunia ini. Dia ditemukan terletak dalam sebuah keranjang di depan rumah panti asuhan saat masih merupakan bayi merah oleh para pengurus panti asuhan. Tidak ada satu petunjuk pun mengenai siapa orang tua atau siapa dirinya, dan bahkan sampai sebesar sekarang ini, masih tidak ada sepasang suami-istri yang datang menjemput dan mengaku sebagai orang tuanya.

The Crazy FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang