Hening

6.4K 586 7
                                    

Billa masih duduk diam seraya menggenggam erat cangkir yang berisi teh hangat. Ia tidak minum kopi, katanya. Untung saja kedai ini menyediakan menu teh juga—meski tidak sebanyak varian kopi latte, tentu saja—jadi aku memilihkan hidangan tersebut untuknya. Namanya Nabilla, perempuan yang memecahkan kacamataku minggu lalu, dan hampir kutabrak hari ini. Katanya ia sedang kalut dan tidak tahu arah. Aku memutuskan untuk membantu, meski tidak banyak yang bisa kuberikan.

Ponselku berkedip-kedip, menampilkan satu pesan baru dari Amira, menanyakan tentang rencana kami. Sepuluh menit menjelang pukul tujuh. Tadi aku belum sempat memberinya kabar mengenai perubahan rencana yang tidak terduga. Namun kini aku tidak tahu harus membalas apa untuknya.

"Dari pacar?" Billa bersuara. Kuangkat kepala demi bertemu sorot sendu matanya. "Aku nggak apa-apa kok, Dim. Sudah, kamu pergi aja sama dia. Sekarang kan malam minggu."

Kata-kata yang begitu meyakinkan tersebut, sayang sekali tidak diimbangi dengan reaksinya. Siapapun akan tahu jika dia bukan pembohong yang baik. Kukatakan pada Amira aku mungkin akan sedikit terlambat, karena ... karena ban mobil tiba-tiba kempes. Amira membalas cepat dengan mengatakan dia berangkat ke Town Square sendiri dengan mengendarai taksi. Peringatanku untuk berhati-hati hanya berbalas dengan tanda R. Kualihkan perhatian kembali pada Billa.

"Kamu sendiri nggak bermalam minggu?"

Tidak berjawab, tentu saja. Sedari tadi Billa hanya mengatakan hal-hal yang ingin dia ketahui, bukan sebaliknya. Setiap pertanyaanku hanya disahuti senyum simpul. Mungkin jika boleh memilih, tanda R masih jauh lebih baik daripada senyum skeptis. Kutanyakan sekali lagi apakah dia keberatan jika aku menunaikan urusan yang lain, tapi lagi-lagi diam. Kutinggalkan selembar uang untuk membayar minuman kami, lalu menyambar kunci mobil di atas meja.

Beberapa langkah dari tempat Billa berada, kudengar dia berkata, "Jangan pergi lama-lama, aku tunggu di sini."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Puzzle Piece √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang