Chapter One

7 1 0
                                    

Narendra Rega Dewantoro.

Sepintas jika dilihat dia tidak memiliki kekurangan, karna ia memiliki wajah yang, hm.. sangat tampan dan badan yang ideal untuk anak seumurannya. Rega sekarang berumur 16 tahun.

Tetapi jika kalian memerhatikannya secara dekat dan mulai menatap matanya kalian pasti akan langsung menatapnya dengan iba atau bahkan kalian akan merasa takut saat menatap mata kanannya.

“Ya ampun, kasian banget. Kok bisa gitu sih matanya, aneh”

“Kayak monster gila, matanya aneh gitu”

“Serem njir, takut gue”

“Kasian deh sama dia. Ganteng si, banget malah. Tapi matanya ituu...”

Ya, Rega memiliki kekurangan pada penglihatannya. Dulu ia merupakan anak laki-laki biasa  seperti pada umumnya, bahkan dulu ia memiliki banyak teman. Tetapi semenjak kecelakaan yang membuat dirinya buta sebelah seperti ini dan juga membuat ia harus rela kehilangan ayahnya, satu-persatu temannya berkurang dan hilang. Meninggalkan dirinya disaat ia sedang sangat membutuhkan dukungan dan motivasi untuk melanjutkan hidup.

Tetapi sekarang, setelah ia ingat bahwa dirinya harus hidup karena janjinya kepada seseorang itu, ia bangkit dan mencoba melanjutkan hidupnya. Melawan kerasnya dunia dan tidak peduli dengan omongan orang tentang dirinya.

-==-==-==-

Adinda Sabilla Nindiatama

Cewek berumur 16 tahun yang hobinya nulis dan dengerin lagu. Agak cerewet tetapi memiliki lesung pipi, hidung yang mancung tetapi kecil nan menggemaskan, bulu matanya yang lentik walaupun tidak memakai eyeliner sekalipun, mata yang indah dan bibir yang tipis berwarna pink.

Cewek yang lebih suka dipanggil Adin itu mempunyai dua orang sahabat yang benar benar real sahabatnya. Mereka tidak seperti yang lain, yang ingin berteman dengan Adin hanya untuk mencari nama dan ketenaran. Mereka benar benar ada disaat Adin dalam masa susah ataupun senang.

Mereka bertiga berteman karena semasa MOS SMP mereka tergabung dalam satu kelompok lalu merasa akrab dan akhirnya berteman hingga sekarang. Mereka adalah Vionna Larasati Hanum Bramantyo dan Megan Nichole Cabello. Vionna atau yang kerap dipanggil Vio memiliki perawakan yang imut. Dia juga menggunakan kacamata minus. Ditambah dia yang paling pendek diantara mereka bertiga membuatnya semakin menggemaskan.

Sedangkan Megan, yang udah pasti keliatan dari namanya kalo dia cewek blasteran. Mamanya Sunda, Papanya Jerman, dan yang pasti juga kalo udah blasteran itu jangan ditanya, ya pasti cakep lah. Megan juga adalah yang paling pinter diantara mereka bertiga.

Tapi mereka berdua kalo lagi main sama Adin pasti bawannya tetep aja minder, katanya kalo dibandingin sama Adin mereka langsung bilang..

“Up dah gue mah kalo Adin”

-==-==-==-

Adin sekarang sedang berada di depan rumahnya sambil menunggu kedua temannya datang untuk berangkat bersama. Mereka berangkat dengan menggunakan mobil barunya Megan yang didapatnya karena ia berhasil masuk jajaran 3 besar dengan NEM tertinggi disekolahnya. Tetapi mobil itu masih dikendarai oleh supirnya karena Megan belum boleh mengendarai mobil sendiri karena belum cukup umur kata Papanya.

“Anjir ah, mana si ni dua curut pada lama amat. Udah tau ini hari pertama masuk sekolah baru” kesal Adin yang sudah menunggu Megan dan Vio selama 15 menit.

“Anjai dah ah gue udah make rok abu-abu aja yak, baru kemaren dah perasaan make rok biru, hehe” ucap Adin cengengesan.

Tinn Tinn

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Miracle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang