Tiga batang pohon anggur keluar dari kotak. Mereka melihat ke kanan dan kiri, depan dan belakang. Ini dunia yang asing. Mereka berjalan perlahan-lahan. Penasaran sekaligus takut.
Sampailah mereka ke sebuah ladang anggur. Luas tak terlihat ujungnya. Ladang itu seperti pasar. Riuh karena setiap batang seolah sedang berbicara dan tertawa.
"Mereka seperti kita," kata batang anggur pertama.
"Ya, tapi lain. Mereka bergerombol. Saling tumpang tindih," kata yang kedua.
"Mereka melilit satu sama lain. Aku tidak dapat melihat mana kepala dan mana kaki mereka," timpal yang ketiga.Merekapun masuk ke ladang itu. Di tempat mereka masuk, keriuhan segera berhenti. Setiap mata memandang mereka. Mata-mata yang tumpang tindih.
"Siapa kalian?" tanya mata yang paling depan.
"Kami anggur."
Mata-mata kini memandangi mereka dengan heran.
"Anggur macam apa kalian?" Entah mata mana yang bertanya.
"Kami... anggur..."
Tiga batang anggur kebingungan. Bertahun-tahun tinggal di dalam kotak. Tak tahu anggur ada macam-macam. Yang mereka tahu ya mereka anggur.Lalu, selagi mereka terbata-bata memikirkan jawaban, salah satu mata berseru, "Mereka Anggur Kaku!"
Keheningan pecah oleh gelak tawa. Semua mata tertawa.
"Anggur Kaku. Lihatlah batang mereka yang tegak lurus seperti pensil."
Tertawa lagi.
"Mungkin mereka akan tumbuh tinggi sampai langit."
"Lalu patah tertabrak kawanan angsa."Tertawa.
Tertawa lagi.
Tiga batang anggur diam di tengah-tengah tawa. Tiba-tiba mereka ingin menciut sampai tak terlihat. Atau memutar waktu dan tak pernah masuk ke ladang itu. Atau sebaiknya mundur lagi ke waktu mereka membuka kotak, tapi mereka menutup kembali kotak itu. Ya, alangkah baiknya jika begitu. Tinggal saja di dalam kotak. Di dalam dunia yang diciptakan oleh pemilik mereka. Di dalam dunia itu mereka diajari untuk menjadi Tiga Batang Anggur Kaku.Di rumah, 14/09/19
KAMU SEDANG MEMBACA
Secangkir Matahari
PoetryBagaimana jika masalalu seperti hujan yang tidak pernah berhenti? Mungkin kamu kedinginan. Tapi, mungkinkah kamu melihat pelangi? //// Merupakan kumpulan puisi dan prosa.