Lalu kamu berdiri di bawah pintu, diapit oleh dua ruang waktu : masa lalu dan sekarang.
Kamu tak bisa berkata-kata saat mendapati gadis yang dengan ngotot meminta kembalian lima ratus rupiah dari supir angkot, dengan perempuan yang tanpa berpikir dua kali memberikan selembar uang seratus ribu ditambah lagi selembar lima puluh ribu ke tangan seorang remaja laki-laki yang hendak bepergian.
Orang yang sama, tapi dalam ruang yang berbeda.
Waktu tidak berlalu begitu saja, dia membawa serta teman-temannya : pengalaman, ujian, dan kehidupan itu sendiri.
Agustus 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Secangkir Matahari
PoetryBagaimana jika masalalu seperti hujan yang tidak pernah berhenti? Mungkin kamu kedinginan. Tapi, mungkinkah kamu melihat pelangi? //// Merupakan kumpulan puisi dan prosa.