lima

6 0 0
                                    

Di pagi hari,Gavin dan Zalfa di kejutkan oleh Brahman yang tengah mempersiapkan sarapan di meja makan rumah nya.

"Sini kita sarapan bareng-bareng nak"ucap Brahman.

Gavin hanya memutar bola matanya dan dengan malas ia berjalan ke arah meja makan.

Berbeda dengan Gavin,Zalfa terlihat senang. Pasalnya ayah nya itu hampir tidak pernah ada di rumah .

"Ayah tumben belum berangkat kerja?"tanya Zalfa.

"Ayah sengaja,mau buatin kalian sarapan dulu soalnya ayah ada tugas keluar kota dua minggu ke depan"ucap Brahman

Senyuman yang menghiasi wajah Zalfa pun akhirnya luntur seketika karna mendengar ayahnya akan pergi dalam waktu dua minggu.

"Makanannya gak ayah kasih obat kan?"tanya Gavin.

"Ssst,abang gak boleh gitu!"ucap Zalfa.

"Ya kali aja,kita kan gak tahu hati seseorang"ucap Gavin.

Setelah itu tidak ada percakapan lagi diantara mereka bertiga. Hanya suara dentingan alat makan yang meramaikan.

"Oh iya Gavin,selepas lulus. Kamu ayah kuliahkan di Jerman"ucap Barahman tiba-tiba.

"Kok,ayah maksa Gavin sih!"ucap Gavin

"Kamu itu akan jadi penerus perusahaan ayah!"

"Gavin gak mau jauh-jauh dari bunda dan kalau gak ada Gavin yang urus bunda dan Zalfa siapa?Gavin gak mau kehilangan bunda"

"Gavin juga tahu niat busuk ayah,ayah mau bunda mati kan?ayah mau Gavin kuliah di Jerman biar ayah bisa leluasa nyiksa bunda tanpa sepengetahuan Gavin kan?"ucap Gavin penuh emosi.


"ABANG!!!"

Gavin dan Brahman terkejut dengan teriakan lantang dari Zalfa .

"ZALFA CAPEK DENGAN AYAH DAN ABANG YANG SELALU TENGKAR"

Setelah berucap seperti itu Zalfa berlari menuju kamar milik bunda nya Lalu menutup pintu dan menguncinya.

Ia ingin bersama bundanya untuk saat ini.

"Bunda,jule capek nda"lirih Zalfa.

Zalfa mati-matian untuk menahan tangisnya,tetapi ia tak bisa. Tangisannya pecah ketika ia melihat wajah damai bundanya.

"Bunda....hikss...jule mohon...hiks"

"Bunda bangun...hiks"

Sementara itu,Gavin dan Brahman masih termenung di tempat yang sama.

"Gavin,ayah gak nerima penolakan.Kamu harus kuliah di Jerman"ucap Brahman.

"Cukup bunda aja yang ayah tuntut untuk berbuat ini itu, Gavin gak mau ayah ikut campur untuk urusan masa depan Gavin. Gavin udah punya Planning Gavin sendiri untuk kedepannya. Jadi ayah jangan berharap Gavin akan mau menuruti apa kata ayah"

👧👧👧

'Kring kring kring'

Bel tanda pergantian jam pun telah bunyi.

Dan Claire hanya duduk di kursi seraya mendengar kan musik lewat earphone yang berwarna coklat dan berkarakter Grizz.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang