° Chapter 4 °

214 34 8
                                    

YAOI AREA🔞!
CHILDREN NOT ALLOWED READ THIS, BUT UP TO YOU.
DON'T LIKE? DON'T READ AND BASH! JUST GO AND BLOCK THIS ACCOUNT!🚫

Don't forget to leave comment and tap for vote this story, thank you!😙

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kalian tau kan cara menghargai seorang penulis? Jika tidak berniat memberi vote, maka tolong tinggalkan lah jejak komentar❤️

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

WARN!! ADA ADEGAN MENUJU🔞

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Bruk!

"Jongdae!"

"Argh," Jongdae menahan terjangan Yixing. Tenaganya kalah kuat karena tubuh Yixing lebih besar darinya dan dia lebih tua dari Jongdae.

"Minseok, pergi cepat," Jongdae setengah berteriak.

"Tidak akan," Minseok mencoba mendekat.

"PERGI!" Jongdae akhirnya terpaksa membentak dan itu membuat Minseok langsung bangkit dan berlari, mencoba meminta pertolongan pada siapapun. Naas, gedung belakang ini jaraknya 500 m ke sekolah, belum dia harus menaiki tangga ke lantai 5 Ruang guru.

"Apa aku baru saja menonton drama antara Kim Jongdae dan Han Minseok?" Yixing tersenyum tipis. Jongdae mencoba mendorong Yixing agar tidak menindih tubuhnya.

"Kau salah besar sayang, harusnya kau membiarkan Minseok ada disini menonton kita."

Chu~

Jongdae membulatkan matanya. Dia berontak, tapi Yixing menahan kedua tangannya di atas kepala dan menindih kakinya dengan tubuh Yixing.

"Xing-ge, ngh.." Jongdae memalingkan mukanya. Tapi dia kalah cepat, Yixing malah melumat bibirnya lebih keras dari sebelumnya, bahkan mulai menggigiti bibir Jongdae hingga berdarah.

"Kau milikku, Kim.. hanya milikku." Ciuman Yixing turun ke leher Jongdae.

"Xing-ge, hentikan." Jongdae menggeliat, dia mendorong wajah Yixing menjauh, tapi lagi-lagi Yixing menahan dua tangannya hanya dengan satu tangan. Astaga, tenaga macam apa itu?

"Yixi— ngh," Jongdae berhenti bergerak ketika Yixing mengelus bagian tersensitif miliknya. Yixing menyeringai. "Sudah turn on hanya karena aku mencumbu lehermu? Payah sekali kau Kim," Yixing terus mengelusnya.

"Ngh, Yixing.. henti—ahh," Jongdae menggigit bibir bawahnya agar suara laknat itu tak keluar dari bibirnya. Bukannya berhenti, Yixing malah meremasnya dengan kuat.

"Hn, argh!" Jongdae berteriak.

"Yixing, berhenti!" Teriaknya lagi, tenaga nya seolah menghilang entah kemana.

"Tidak usah berteriak begitu Kim, aku tahu kau menginginkannya." Yixing mendekat dan mencium Jongdae lagi. Kali ini yang dicium benar-benar pasrah. Dia bersyukur Minseok tidak mengalaminya. Setidaknya dia berhasil melindungi Minseok kali ini.

Zrrrtttt

Jongdae membulatkan matanya ketika mendengar Zipper celananya dibuka. "Yixing, kau keterlaluan!" Teriaknya.

"Apa peduliku? kau milikku sekarang, Jongdae-ya.."

"Yixing–uhh, ahh.." Jongdae menahan tangan Yixing berbuat lebih pada bagian sensitifnya.

"Kenapa, hm?"

"Setidaknya jangan diluar," ucap Jongdae lemah. Yixing menyeringai, jadi sekarang Jongdae benar-benar sangat pasrah? Dia segera menggendong Jongdae ke toilet lama di gedung bekas itu.

Far Away ° Chenmin [EXO YAOI FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang