•10•

226 19 2
                                    

"Ha yun" Panggil Jaera

"Hmm?" Jawab Jovanka

"Apakah kakak kakak mu itu sudah datang?" Tanya Jaera

"Belum memang kenapa?" Tanya Jovanka

"Tidak hanya bertanya" Jawab Jaera

"Oh iya kudengar kau dulu pernah tinggal di Indonesia? Apakah benar? Jika iya ceritakan" Seru Jaera kesenangan

"Eum. Aku tinggal di Indonesia, seperti aku tinggal disini saja, hanya disana aku tidak seperti adik seorang Park Jimin".

" Berarti kau bisa jadi tour guide ku saat nanti aku ke Indonesia hahaha" Jaera tertawa diikuti juga oleh Jovanka

"Hai nona nona manis enak sekali mengobrol sementara aku suruh mengantri" Seorang lelaki membawa nampan lalu duduk di sebelah Jaera

"Yaa.. bagaimana ya kau lelaki harusnya berkorban untuk wanitaa, kemarin kemarin aku kok yang mengantri" Jaeab Jaera

"Besok besok aku deh yang mengantri" Ucap Jovanka sambil mengambil dimsum yang ia pesan tadi

"Terimakasih Kwangsun ssi"

"Ahh sama sama. Tak usah biar aku saja tidak apa apa"

"Halah giliran Ha yun yang berkata seperti itu kau larang giliran aku? Boro boro"

"Kau. Dasar sama saja seperti eomma ku. Mengomell saja aku lelah mendengarnya" Protes Kwangsun iya lelaki itu adalah kwangsun

"Yak! Jangan samakan aku dengan eomma mu! Kami berbeda" Protes Jaera

Jovanka hanya memijat pangkal hidung nya karena lelah. Punya sahabat ga ada akur akunya

Capek tau ga?

"Yun. Ini dari will. Tadi kamu lupa bawa kan?" Hyungi berjalan mendekati Jovanka

"Eh? Oh iyaa. Aduh bisa mati aku ga bawa ini makasih gi" Jovanka tersenyum

"Iya sama sama aku ke fakultas dulu ya pulang nya bareng ga?" Tanya Hyungi

"Eum aku mau pergi dengan dua manusia ini dulu jadi duluan saja lagi pula aku bisa memesan taksi" Jawab Jovanka

"Eumm... Baiklah okay, aku ke fakultas ya" Hyungi tersenyum lalu membenarkan Bajunya yang tadi sempat tertiup angin

"Ya"

"Kulihat kau dan dia dekat. Apakah kalian kekasih?"

Uhuk

Jovanka langsung tersedak mendengar pertuturan dari Kwangsun

"Ini minum" Jaera memberikan minum kepada Jovanka lalu Jovanka meminumnya

"Aku bukan kekasih nya. Kami sahabat dari aku masih tinggal di Indonesia" Jawab Jovanka

"Wah pantas dekat"

"Ya sudah ayo cepat nanti pelajaran Park ssaem" Ajak Jovanka

"Ah iya Dosen killer ayo cepat"

-

Hyungi baru memasuki kelas. Dia hendak duduk di kursinya

"Hyungii yaaa~" Panggil seseorang. Tidak bukan suara wanita. Melainkan lelaki

Hyungi mendongak. Dia mencari siapa pelaku yang memanggil namanya itu

Setelah tahu dia memutar bola matanya malas

"Apa?" Tanya Hyungi malas

"Apa yang disukai Ha yuunn?" Tanya lelaki itu

"Tak tahu" Jawab Hyungi

After Accident - BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang