TIMBUL

15 4 0
                                    


              " bro udah lah minum lagi aja, masalah wanita mah tinggal lu cari lagi aja " kata seorang teman dari dirga. Waktu itu Dirga dan teman teman sekampusnya sedang berada di sebuah bar tak jauh di pusat kota. " ya lah santai aja dude lu kan ganteng dikit gitu kok patah hati sih hahahaha " ucap Marvin, seorang blasteran Indonesia dengan Francis. Ibunya yang keturunan dari Francis. Karena memiliki paras yang tampan Marvin menjadi fakboy di universitasnya dan kebetulan juga dia adalah orang yang berduit makanya cewenya juga banyak emang kalo cowo tuh yak seneng banget jadi fakboy. " iyalah bro terserah lu pada " pasrah seorang berambut gondrong dengan hidung yang mancung, Randu pasrah dengan keadaannya sekarang yang baru saja diputuskan oleh pacarnya yang sudah berhubungan selama 1,5 tahun. Saking sakit hatinya Randu berani mengtraktir teman temannya tersebut. Dirga yang ada disana hanya ikut meminum satu gelas wine dan ikut tertawa terbahak bahak disana biasa namanya juga anak muda. " ehiya btw dir gimana lo sama naya? Katanya lo udah mau tunangan ya sama dia? " tanya Virgo yang kadang bibirnya itu suka nyeletuk jarang banget kalo dia itu ngomong awalnya pake bismillah dulu. Virgo adalah salah satu laki laki yang paling bawel diantaara mereka. " iya doain aja bro akhir taun hehehe " Dirga menjawab dengan mengharapkan doa dari teman teman tersebut. " iya gua doain deh semoga ga berakhir kaya si Randu hahahaha " jawab virgo sambil meledek Randu yang baru patah hati. " apaan lu bawa bawa gua? Kaya yang lu ga jomblo aja? " Randu agak tersinggung dengan perkataan dari Virgo. Keadaan mulai memanas sekarang. " maksud lo apaan? gua kan cuman bercanda doang ko lu masukin hati si " Virgo membalasnya dengan keadaan yang sedang terpengaruh oleh alkohol makanya dia agak ngegas menjawab perkataan dari Randu. " ladies and gentleman please welcome dari sudut kiri Randu Varmatyadinata! " Marvin malah memanaskan suasana. Marvin juga sama dalam keadaan yang terpengarui oleh alkohol. " bacot lo!" Randu mala memperkeruh suasana. Randu melesatkan pukulanya dan terjadilah baku hantam disana. Dirga yang berniat untuk meleraikan malah terkena bogem yang salah sasaran dan tepat diwajahnya oleh Randu. Parahnya Dirga pun malah ikut ikutan baku hantam, hanya Marvin yang duduk santai melihat mereka berkelahi sambil meminum bir yag ada di table nya tersebut. Hingga seorang satpam mengusir mereka dan Marvin terkena batunya. " yaudah lah lu tuh berantem aja kek anak kecil si, maaf maafan mendingan! " kata Marvin yang mulai mampu mendinginkan suasana. Hingga mereka semua akhhirnya bermaaf maafan satu sama lain. " iya gua maafin " kata kata Randu yang bisa mencairkan suasana. " eh udah hampir jam 1 nih gua pulang dulu ya, laper nih gue " kata Dirga dengan perut keroncongan yang sampai suara jeritannya terdengar keluar. " yaudah deh gua paham anak kos kosan gimana, tiati lo ya" kata Randu yang masih terlihat beberapa bekas pukulan. " yo " jawab Dirga singkat dan langsung meninggalkan mereka dengan tos khusunya mereka.

         Dirga melaju cepat ditengah jalan bandung yang sudah mulai sepi itu. Dirga khawatir jika terjadi apa apa dengan keadaanya. Dan akhirnya motornya bisa berhenti didepan pintu kos kosannya tersebut. Ketika masuk dan sudah melepaskan sepatu yang ia kenakan Dirga akhirnya langsung merebahkan dirinya diatas kasur tanpa menghiraukan niat awalnya tadi yang ingin memakan sesuatu tak lain sih udah pasti mie instant. Tapi Dirga memainkan HPnya dan melihat chat dari Naya dimana mereka selalu bercanda dalam sebuah percakapan namun menjadi hangat dan menjadikannya salah satu hal yang di favoritkannya. Namun Dirga terkejut ketika melihat di status naya bahwa naya masih online.

DIRGA : Nay kok kamu masih on?

NAYA    : Iya nih dir susah banget aku buat tidur, aku udah mulai pusing terus

DIRGA  : amu udah minum obatnya kan? Kamu harus jaga kesehatan

NAYA    : Udah kok dir tapi masih pusing

DIRGA  : yaudah sekarang kmu minum air dulu coba terus kamu tidur ya aku khawatir

NAYA    : Iya

Dirga hanya read chat terakhir dari Naya dan dia mulai gelisah dengan keadaan yang diderita kekasihnya itu. Tak lama kemudian Dirga tidur namun dengan gelisah untuk mempersiapkan hari esok yang harapnya menjadi semakin lebih baik.

Di esok hari Dirga bangun saat jam alarm terbaiknya membangunkannya, Yaitu adzan subuh. Akhirnya Dirga bergegas mengambil air wudhu dan langsung pergi ke masjid yang selalu menjadi tempat beribadah paling tenang baginya setelah masjidil haram tentunya. Dirga solat dengan sepenuh hati dan dia beroda kepadanya supaya keluarganya baik baik saja di sana dan kekasihnya itu cepat lekas membaik. Ketika selesai berdoa Dirga keluar dari masjid tersebut tapi Dirga terkesima saat dia melihat selintas seorang wanita denga masih menggunakan mukenanya dan melantunkan ayat ayat suci yang menyejukkan hatinya. Dia seketika berpikir bahwa dia akan menjadi seorang suami dari Naya dan dia harus menjadi contoh yang baik baginya dan yang dia pikirkan adalah bagaimana cantiKnya Naya ketika dia melantunkan ayat ayat kitab suci bersamaan dengan dirinya. ' ah sudah jangn dipikirkan saja ayo cepat wujdkan ' pikir Dirga. Maka lantas Dirga langung pergi menuju kosannya dan langsung melanjutkan kegiatannya di hari ini. Tidak lupa dengan tugas yang sedikit lagi hampir selesai. 

Setelah beres mandi dan juga berpakaian Dirga langsung pergi menuju rumah Naya dan berniat untuk pergi ke cafe dulu sebelum pergi ke kampusnya. Biasa untuk bercinta dulu pikirnya. Tak lama tapi tak sebentar juga akhirnya Dirga sampe didepan rumah Naya, rumah orang tuanya si.

" kamu kok lama dir? Make up an ku luntur nanti" tanya Naya dengan memasang wajah sebal pada Dirga karna sudah membuatnya menunggu. " ehh maaf nona tadi motornya pengen minum dulu katanya " jawab Dirga dengan memasang wajah polos seakan tak tau apa apa. " ah yaudah yu pergi aja ntar malah ngobolnya disini deh " Naya langsung naik keatas motornya Dirga tanpa pikir panjang. " oke neng, tapi kamu lupa sama satu hal yaitu helm neng demi keselamatan juga neng" gumam Dirga sambil memberikan helmnya kepada Naya. " ehehe lupa pak " jawab Naya dengan terkekeh.

Akhirnya mereka pergi dan Dirga langsung menjalankan motornya itu ke sebuah cafe

~ tutututu ~

Mereka sampai disebuah cafe dan langsung membicarakan sesuatu tentang yang menimpa pada Naya semalam tentang pusingnya tersebut. " iya dir jadi semalem tuh kaya aku mulai demam demam lagi sama aku batuk batuk gitu lagi dir. Aku takut kalo gejala kanker aku ini malah nambah semakin ganas dir. Mamah udah mulai abis tabungannya dir aku udah nyusahin mamah dir plis aku takut" sambil menjelaskan naya sambil menangis di depan Dirga. Dirga mendekati Naya dan memeluknya dengan erat dan dengan tulus untuk membuat keadan membaik. Naya akhirnya membasahi hoodie yang dikenakan oleh Dirga di pundaknya. Naya menangis dengan deras tidak mempedulikan disekitarnya. Dan Dirga mengelus elus kepalanya dengan penuh kasih sayang. " Allah pasti kasih jalan buat kamu dan buat kita. Sabar ya" Dirga mencoba membuat keadaannya membaik yang tidak dijawab apapun oleh Naya. Saat Dirga mengelus elus kepala Naya saat dia ada didekapannya Dirga terkejut melihat rambut yang awalnya indah dan yang membuat Dirga jatuh cinta harus rontok di tangan Dirga. Seketika Dirga pun ikut menjadi sedih dan dipenuhi d engan rasa khawatir.

Tak lama kemudian mereka harus pergi kekampus lagi untuk melanjutkan kegiatan ajar mengajarnya.

Cinta itu berharga

Sebenarnya

Jika dihargai

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DirgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang