"Taiga!"
Untuk yang kesekian kalinya Taiga menghentikan langkah. Memutar tubuhnya dan menatap dengan mata menyipit pada gadis di depannya ini.
"Taiga! Apa kamu tidak berniat menolongku? Aww!" ringis Kerli saat kedua tangannya dipelintir ke belakang.
Bukannya membantu. Taiga malah pergi dengan raut wajah datarnya. Masa bodoh dengan gadis yang terus berteriak tidak jelas.
'Kau memang ahlinya dalam berakting. Tapi, kau tidak bisa membohongiku dengan wajah polosmu.' Taiga memasuki mobil setelah puas dengan pikirannya tentang Kerli.
"Lepaskan aku." Kerli memerintahkan dua preman bayarannya untuk melepaskan cekalan yang terasa sedikit menyakitkan.
Menurut. Dua preman itu melepaskan cekalannya kemudian pergi sesuai perintah dari Kerli. Sedangkan gadis yang bersembunyi di balik pohon hanya menatap malas pada Kerli.
"Membosankan sekali." Segera berlalu tanpa mau menyapa. Masa bodoh dengan Kerli yang mencak-mencak karena kesal.
Ting!
Sebuah notif pesan masuk. Nico merogoh saku kemudian membaca pesan dari temannya. Menekan tanda 'panggil, menunggu dengan sabar karena masih belum diangkat.
"Hallo Saiba! Kau di mana? Mereka beroperasi lagi, cepat ke sini!" perintah Lily sambil bersembunyi di balik semak belukar. Menatap beberapa orang yang terlihat … mencurigakan.
"Aku ke sana sekarang. Tunggu dan jangan bertindak gegabah." Nico memasukkan ponselnya. Dengan langkah cepat menuju parkiran sepeda, mendayung pedal dengan kecepatan tinggi. Sesekali menyalip motor dan mobil, tidak ia perdulikan suara klakson yang menyuruhnya untuk berhati-hati.
Nico sampai di tempat tujuan. Menghubungi Lily namun tidak diangkat. Berkali-kali Nico menghubungi, tetap saja tidak ada sahutan. Gadis itu panik, bagaimana jika terjadi sesuatu dengan sahabatnya. Nico harus segera bertindak.
***
"Umm … ummm …!" Suara Lily bagaikan ditelan bumi. Yang terdengar hanyalah ringisan dan deheman yang terdengar menyayat.
"Berani-beraninya kau mengikuti kami, Nona! Kau bosan hidup, hah?" bentak preman bertubuh cungkring pada Lily yang setengah sadar.
Lily hanya mampu menatap mereka dengan kebencian. Sekitar 3 Menit yang lalu, empat orang preman itu menghajarnya habis-habisan. Memang mereka tidak punya hati, seorang gadis pun mereka libas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agen Rahasia
AventuraApa jadinya jika dunia ini dipenuhi ketidak adilan? Tentu semuanya akan hancur, bukan? Aksi Taiga Hanaya sebagai seorang Polisi muda dan seorang pacar yang baik bagi Nico Saiba. Aksi pembunuhan, perampokan, penipuan, dan juga hal lain yang melang...