Tepat satu tahun yang lalu dini hari tiba2 kau sesak,
Kamu yang baik2 saja beberapa hari itu ...
Bunda tak menyangka bahwa hari itu adalah hari terakhir bunda gendong kamu dan memelukmu erat Karna angin malam yang menerobos ingin menyapa mu ...
Bunda bersyukur waktu itu bunda tak dapat tidur,seperti hari ini rasa kantuk itu hilang....sampe di rumah sakit denyut mu semakin lemah, dokter berkata pneumonia mu kambuh ...
Karna 2 Minggu sebelumnya kamu pun kena virus nakal itu.
Selama dokter menangani mu, bunda tak henti merapal setiap doa doa dan kata2 terbaik untuk mu...
Masih ingat adzan shubuh berkumandang,dan dokter itu bilang kami harus mengikhlaskan mu ....
Tidak nak.... Bunda tau kamu kuat,
dokter2 itu hanya tak sabar melihat kamu yang berusaha untuk tetap berdetak hingga tiba2 nafas mu kembali meski lemah sekali 😭
Suster2 itu berlari kesana kemari menyiapkan alat2 untuk tetap memompa jantungmu ....
Iya tubuhmu yang kecil harus merasakan dingin nya benda panjang itu (ventilator) dokter kembali menemui kami untuk minta persetujuan akan memberikan semacam suntikan injeksi untuk memperkuat denyut jantungmu tapi itu sangat beresiko pada organ yang lain. Tapi bila kau tak diberi suntikan itu detak mu juga berangsur akan menghilang.
Bagai buah simalakama ...
Mungkin waktu itu Tuhan sudah melihat perjuanganmu yang hebat nak, kami pun sudah tak mampu melihatmu bertahan dalam kesakitan.
Maafkan bunda yang tak mampu melihat mu, kini setahun berlalu kau meninggalkan kami.
Bunda tak ingin berandai andai ... Tapi bunda yakin SURGA semakin Rame dan Indah Karna para Bintang kecil bunda ada disana 😘😘
.
.
.
Dari ibu yang selalu rindu ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Perjalanan
Short StorySebuah perjalanan hidup yang tidak selalu diisi dengan tawa namun dengan air mata juga.karna sesungguhnya kita hidup tak sendiri selalu membutuhkan orang lain untuk bersama sama