END

509 83 48
                                    

Woojin Side

Gue gak akan lupa kapan pertama kali ketemu sama dia. Gadis yang berhasil bikin gue berubah banyak.

Kalau boleh ngaku, cuma dia yang bisa bikin gue berubah. Biasanya bahkan kalau ada cicak salto pun gue nggak bakal ketawa, bahkan gue cuma respon datar ke temen gue yang ngelawak.

Iya, gue orang yang dingin dan malas komunikasi. Lebih suka diam di rumah. Habisin waktu dengan main game.

Tapi sejak gue lihat senyumannya, bahkan tawanya entah kenapa gue ikut senyum. Sejak dia hadir, gue bahkan lebih sering ketawa.

Waktu itu gue masih kelas 3 SMP. Dan dikelas lagi jamkos.

Gue yang emang dasarnya anak rajin, malah pergi keluar gara-gara di kelas benar-benar berisik. Tapi niat gue batal gara-gara pak guru masuk dan kita lanjut belajar.

"Oke, jadi sekarang kalian buka halaman--"

Tok! Tok! Tok!

Secara refleks mata gue melirik ke arah pintu. Disana ada tiga orang cewe yang bawa nampan kue. Tapi entah kenapa yang menarik perhatian gue cewe yang ada di tengah. Rambutnya sepinggang. Mukanya merah mirip tomat.

Bentar, kok lucu sih?

"Ayo bawain nih yeon!" Bisik cewe itu ke temennya

"Lo aja yang bawa! Gue maluuu!"

Akhirnya setelah perdebatan kecil, cewe yang rambutnya sampai sepinggang itu masuk dan bawa kue yang--kayaknya--mereka bikin sendiri.

"Maaf pak, ini ada perintah dari pak Sehun bagiin kuenya ke guru dikelas lain."

"Waah, makasih ya." Pak Minhyun senyum dan mereka ngobrol kecil. Gue langsung mukul lengan ucup tanpa alihin pandangan dari cewe tadi.

"Cupp! Ucuppp!"

"Apa sih?!" Ucup melotot.

"Cewe itu namanya siapa sih?"

"Lu demen sama cewe?!"

Sebelum Ucup jawab, mereka bertiga udah pergi.

Dan mulai hari itu gue nggak bisa berhenti mikirin senyumannya.

🎂🎂

Berhari-hari setelah gue ketemu sama cewe itu, dia jarang kelihatan. Bahkan sampai Ujian kelulusan SMP gue sama dia jarang ketemu. Setelah kelulusan pun gue daftar di SMA yang nggak jauh dari rumah, dan bingo!

Emang jodoh kayaknya. Dia juga masuk SMA yang sama.

Kelas kita beda, dia IPS, sedangkan gue IPA.

Walaupun gue sering modus ke kelasnya sih. Tiap kali gue ke kelasnya dia sibuk baca novel, atau dengerin lagu. Gue sering kayak gitu sampai kita kelas dua. Iya, tunggu momen yang tepat.

Tanpa sadar gue banyak berubah karna dia.

Bahkan dia sering ditempeli ama anak cowo bule sekelas sama gue. Namanya Mark Lee. Rival dalam ngejar prestasi pula.

[1] Reasons┋Park Woojin  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang