[ part1 ]

33 5 0
                                    

Tuhan jika esok aku melupakan siapa dia makan aku mohon ingatkan aku tentang dia lagi
-
-
-
-
-
-
-

Senja begitu indah bukan?, menatapi warna awan yang mulai berubah dari yang awal nya berwarna biru dan kini berubah menjadi jingga ke merah merahan ,menghirup udara segar dari musim gugur menikmati angin yang menghembus menembus setiap inci setiap tubuh yang merasakan .

Aluna selalu datang ke tempat yang dulu selalu bersama callista mendatangi tempat ini tapi kini ia hanya sendiri menanti dan berharap jika saja sang kakak akan datang ,dia selalu duduk di depan Menara Eiffel memandangi besi panjang yang membentang tinggi ,menikmati sore hari dengan mendengarkan lagu dengan memakai headset, memejamkan mata menikmati setiap alunan musik dan hembuskan angin .

Banyak orang yang berlalu lalang mengunjungi menara indah ini samakin malam tempat ini di penuhi orang orang yang hanya sekedar mengambil gambar,dan pada akhir nya Aluna memandang sesosok sepasang kekasih yang terlihat begitu bahagia bergandengan tangan memamerkan senyum bahagia di antara kedua nya bukan kah itu hal paling damai yang pernah Aluna lihat dengan terbayang akan kah ia akan seperti mereka berdua seperti pasangan yang sangat serasi .

"Non sebaiknya kita pulang ,ini sudah hampir malam "bodyguard yang memberi tahu kepada tuan nya supaya cepat pulang .

Aluna mendengar bodyguardnya berbicara bahwa ia harus cepat pulang "ahh,baiklah waktu terasa cepat berlalu "ucap Aluna yang berdiri dan berjalan lebih dulu dari bodyguardnya .

Aluna memasuki mobil mewah bercat hitam dengan satu bodyguard yang setia menemani tuannya tersebut bodyguard yang berbadan kekar dan berparas tampan dengan tubuh jangkung itu cukup menyeramkan,Aluna sedikit risih dengan seperti ini bodyguard yang terus mengikuti ia kemana pun Aluna pergi sesekali ia merasa risih dengan ini ,tapi ini adalah perintah Addison ayah tiri Aluna ,garis bawahi ayah tiri .

Dalam hati Aluna sangat merindukan callista entah beberapa bulan ini setelah kelulusan callista tidak menampakan batang hidungnya,entah kemana keberadaan callista seorang adik yang berisikan kakak kesayangan ,tapi entah callista merindukan Aluna atau tidak bahkan saat Aluna bertanya tentang Aluna kepada Alana sang ibu tapi Alana selalu menepis pertanyaan Aluna .

Ahh bisakah kita bertemu ka aku sangat merindukan mu adik mu merindukan mu saat ini gumam Aluna dalam hari memang alun sangat merindukan callista ,bahkan malam ini adalah hari ulang tahunnya entah callista mengingat bahwa hari ini adik nya berulang tahun bahkan ia selalu berusaha mencari callista tapi hasil nya nihil .

Sesampainya mobil Aluna di depan rumah Aluna turun dan berjalan memasuki rumah dengan penuh semangat berharap callista ada di rumah mengucapkan selamat ulang tahun pada nya ,tapi saat memasuki rumah keadaan rumah sama seperti hari harinya sepi seperti tidak ada kehidupan di dalam rumah ini bagai mana bisa si penghidup rumah telah pergi meninggalkan semuanya dan seisi rumah di dalam nya .

"Sayang kau sudah pulang rupanya "sambut sang ayah dengan memberi senyum manis dan kecupan kecil di dahi Aluna "bagaimana kau harus senang malam ini kita akan merayakan ulang tahun mu kau senang ?"tanya Addison menatap anak keduanya itu yang di berikan hanya senyum paksa dari Aluna bagaimana bisa Aluna harus senang sedangkan kakak kesayangan nya tidak ada di sini.

"Kenapa muka anak ayah murung hmm ?"tanya kembali Addison yang bingung melihat Putrinya "aku tidak apa apa yah,tapi apa kakak akan datang di ulang tahun ku ?"tanya Aluna berharap bahwa berita bagus yang akan di keluarkan Addison "hmm entah lah ayah tidak tau apa kakak mu akan datang atau tidak yang pasti kakak mu pasti mengingat hari ulang tahun mu "sempat berpikir apa yang harus di ucapkan kepada putri kesayangannya karena memang tidak yakin callista akan datang tapi demi membuat Aluna bisa tersenyum Addison memberi semangat .

ALUNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang