[01]

2.6K 157 8
                                    

Tinggal seorang diri di apartement memang membosankan, ia jadi tidak punya teman untuk diajak mengobrol. Tapi, tinggal sendiri di apartementpun juga menguntungkan untuknya. Karena ia bisa bermalas-malasan tanpa harus dimarahi oleh ibunya.

Ah, ngomong-ngomong tentang ibunya, ia jadi rindu dengannya. Sudah sekitar dua minggu ia tidak menelfonnya karena kesibukannya untuk membuat desain yang diinginkan oleh dosennya. Yah,Namjoon ini mengambil jurusan DKV. Yang mana mengharuskan dia sesekali lembur untuk menciptakan desain yang bagus dan diinginkan oleh dosennya. Beruntung, minggu kemarin hasil desainnya diterima oleh dosennya. Dan dosennya juga terlihat puas dengan hasil karyanya.

Jadi, untuk hari ini ia bisa sedikit santai karena tidak ada yang harus ia kerjakan. Lalu, sembari tiduran di sofa, ia berniat untuk menelfon ibunya yang sudah sangat ia rindukan itu.

Sekali berdering, dua kali, tiga kali, bahkan sampai lima kalipun telfonnya tidak dijawab oleh ibunya itu.

"Aneh sekali,biasanya eomma langsung mengangkat panggilanku?" Gumam Namjoon heran. Karena memang saat ia baru saja menelfon,ibunya pasti akan langsung mengangkatnya.

Lalu ia coba menelfonnya sekali lagi.Dan setelah dideringan kedua, ibunya akhirnya menjawab.

"Halo?Namjoon?Ada apa?"

"Haah. Eomma kemana saja tadi,aku telfon tadi tidak kau jawab. Eomma membuatku cemas saja. Padahal aku menelfon eomma karena rindu denganmu"

"Aigoo. Eomma tadi habis bersih-bersih rumah, makanya tidak tahu kalau kau menelfon"

"Ah, eomma. Jangan terlalu memaksakan diri, aku tak mau eomma sampai jatuh sakit"

"Aih, tidak akan. Eomma hanya bersih-bersih sedikit, karena rumah sudah terlihat kurang bersih dan banyak debunya"

"eomma, mianhe. Akan aku usahakan untuk pulang jika aku sudah tak terlalu sibuk"

"Ani, ani. Kau fokuslah dahulu dengan kuliahmu. Dan eomma harap kau selalu sehat agar bisa pulang kesini"

"Iya, baiklah eomma. Jaga kesehatan ya,jangan sampai sakit. Aku tutup ya?"

"Ne, kau juga hati-hati disana.Jika diganggu preman langsung pukul saja ya?" Ucap ibunya diakhir kekehan.

Namjoon terkekeh mendengar perkataan ibunya itu. "Arasseo. Sampai jumpa" Setelah itu Namjoon menutup sambungan telfonnya setelah ibunya menjawab 'Sampai jumpa'.

Tak terasa sudah pukul sembilan, dan Namjoon harus segera bersiap-siap untuk pergi ke kampus. Karena kelasnya dimulai pukul sebelas siang. Ia sengaja untuk bersiap-siap lebih awal, karena ia memang jika bersiap-siap bisa memakan waktu kurang lebih setengah jam. Belum lagi harus berjalan menuju halte dan menunggu bus datang.

Setelah mandi, ia langsung memakai pakaian yang memang sudah ia sediakan diatas kasurnya. Untuk hari ini,ia memakai kaus putih oblong yang dibalut dengan kemeja berwarna biru muda dan Ripped Jeans berwarna hitam dengan sepatu cats putih sebagai pendukung outfitnya.

Beres dengan penampilannya,ia segera mengambil tas selempangnya dan menyantelkannya di bahunya. Dirasa sudah rapih dan dipastikan sudah tidak ada yang tertinggal, ia segera keluar dari apartementnya dan tak lupa menguncinya. Beruntung, apartementnya ini sudah menggunakan kunci yang hanya bisa dibuka dengan memasukkan angka, jadi ia bisa dengan tenang tanpa takut apartementnya dibobol maling. Yah, walaupun tak menjamin juga sih sebenarnya.

Setelah mengunci pintu, ia lantas berjalan ke arah halte untuk menunggu bus disana. Karena memang setiap harinya ia pergi ke kampus dengan menaiki bus.

Pure BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang