Prolog

24 3 0
                                    

"Adrian pulang hari ini?" Tanya Rea memecahkan keheningan. Ya, Adrian saat ini memang berada di rumah Rea.

"Hm"

"Hm-hm-hm mulu lu"

"Hm"

"Hm sekali lagi gue tampol nih"

"Cium aja"

Rea langsung berdiri dari baringannya, refleks menjauh dari arah Adrian.

"Hujan, tau" kata Rea ketika melihat kearah luar yang sedang turun hujan, deras sekali.

"Yaudah, nanti pulangnya tunggu sampe hujannya agak reda" jawab Adrian.

Adrian menggenggam tangan Rea mencoba berdekatan lagi.

"Dingin ya?" Tanya Adrian sambil menggenggam tangan Rea sambil meniupinya berkali-kali.

Mengingat sebentar lagi dia akan pulang, mungkin hal ini yang bisa memanfaatkan waktunya bersama Rea Alison.

Beberapa menit berlalu, hujan yang tadinya deras, kini mereda. Menyisakan jalanan yang basah terkena air hujan.

"Gue pulang"

"Hati-hati" jawab Rea penuh senyum.

"Re, andai Bandung sama Jakarta bisa disatuin"

"Biar apa?"

"Biar gak ada jarak diantaranya"

"Kasian yang LDR" kata Rea sambil tergelak.

"Biar gaada jarak juga diantara kita" kata Adrian sambil tersenyum penuh kharisma.

"Coba aja kalo bisa"

"Gue pulang. Hati-hati di rumah. Lo sendirian kan, kak razka belom pulang?"

"Dia lagi sibuk kuliah, paling besok lusa"

"Yaudah, gue pulang"

Adrian pun pulang menaiki mobil hitamnya dan meninggalkan Reaa nya di Bandung. Jakarta menunggunya pulang hari ini. Meninggalkan Bandung tapi untuk kembali lagi.

🚲

Keesokan paginya, Rea melakukan aktivitas yang biasanya ia lakukan. Sarapan, dan pergi ke sekolah.

"Re!" Panggil Nathan ketika melihat Rea sedang duduk sendirian di meja kantin.

Rea tersenyum paksa ketika Nathan sudah duduk dihadapannya.

Nathan-teman dekat Rea, sudah belakangan ini entah mengapa sikapnya terlalu berlebihan kepada Rea. Padahal Nathan sendiri sudah punya pacar yang beda sekolah.

"Lo gak masuk kelas?" Tanya Rea basa-basi.

Nathan hanya menggeleng, lalu,

"Lo mau makan?"

"Enggak laper" jawab Rea seadanya.

"Yaudah, bentar ya"

Tak berapa lama, Nathan kembali duduk dihadapan Rea sambil menaruh dua piring siomay yang sudah ia pesan di atas meja.

"Yang kalah jadi pacar gue"

"Maksud lo?" Tanya Rea mencoba memastikan apa yang dia dengar tadi.

"Gue seriusan"

"Dih ngancem. Udah Sono lu ganggu aja si" Rea menghela nafasnya panjang, kesal.

"Dari ratusan orang yang gue temui selama hidup, lo punya sesuatu yang beda dari mereka"

Rea menelan ludahnya dalam-dalam. Kali ini Rea tidak tau harus bagaimana lagi untuk mencairkan suasana, karena benar-benar dingin dan beku.

"Apaansi, kidding aja lu"

"Gue keliatan lagi bercanda ya?"

"Yaiyalah. Bintan mau lo kemanain?, Adrian mau gue kemanain?" Rea mencoba tidak memperparah keadaan.

"Re, gue mau sesuatu dari lo"

"Apaan?"

"Rea, gue mau lo jadi pacar kedua gue, dan gue jadi pacar kedua lo"

B e r s a m b u n g



Aku rajin nulis, kalian rajin baca ya:)
Rajin vomment juga:)
P l e a s e :)

01-nov-19

Putus Mulai BesokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang