keputusan Rea Alison

14 2 0
                                    

"Re, gue mau sesuatu dari lo"

"Apaan?"

"Rea, gue mau lo jadi pacar kedua gue, dan gue jadi pacar kedua lo"

Badan Rea membeku, lidahnya tiba-tiba saja mati rasa. Dia mencoba untuk tetap bersikap wajar dan mencairkan suasana serius yang Nathan buat dengan tertawa. Nathan pun keheranan melihat Rea yang tiba-tiba tertawa.

"Lo kenapa ketawa?, masih ga percaya?, aneh ya gue ngomong gitu?"

"Jelas aja aneh, kenapa gue yang harus jadi selingkuhan lo"

Entahlah semuanya terasa aneh tiba-tiba perasaan Rea juga jadi aneh, suasananya menjadi berbeda. Rea terus berusaha tertawa.

"Oke, gue gak bakalan jatuh cinta sama lo saat lo jadi pacar kedua gue"

"Gue terima!" Jawab Rea yang secara tidak sadar menerima tawaran konyol Nathan tersebut. Rea berfikir Nathan hanya akan dia jadikan pelampiasan saja ketika dia bosan dengan Adrian.

Susah memang kalau harus menolak, prinsipnya terlalu kuat. Mungkin ini akan menjadi pengalaman pertama Rea, pengalaman yang ingin sekali ia cegah tapi bodohnya tidak bisa.

Tak banyak hal yang dipertimbangkan oleh seorang Rea Alison. Menurutnya hal tadi hanyalah permainan. Lagi pula ia tidak akan berharap untuk jatuh cinta pada Nathan, sahabatnya, yang beberapa menit lalu sudah menjadi pacar keduanya.

Nathan tersenyum penuh kemenangan. Nathan menggenggam tangan Rea dan berjalan menuju kelas masing-masing.

Ketika tangannya menyentuh tangan Rea, ada sesuatu terjadi. Bumi seperti berhenti berotasi, bahkan Rea tidak dapat mendeskripsikan seperti apa rasanya. Rasanya berbeda sekali, aneh. Untung saja tidak banyak orang yang mengetahui hubungan Rea dan Adrian di sekolah. Terkecuali teman dekat Rea, Andin.

🚲


Rea menatap bingung ketika ada mobil jazz berwarna putih terparkir di halaman rumahnya saat ini. Andin yang sedang berada di rumah Rea pun ikut bingung.

"Siapa, Re?" Tanya Andin.

Rea mengangkat kedua bahunya, "enggak tau"


"Lho? Nathan?" Rea terkejut ketika melihat siapa yang turun dari mobil tersebut. Orang itu adalah Nathan yang tak lain adalah pacar keduanya.

"Hallo sayang!" Kata Nathan dan langsung memeluk Rea dihadapan Andin. Andin hanya bisa menatap bingung keduanya.

"Kok lo gak bilang kalo mau kesini?" Tanya Rea dengan wajah yang agak sedikit terkejut.

"Sayang sayang pala lu peyang!, Rea udah punya pacar kali!" Gumam Andin yang mulai bersuara.

Nathan menatap Andin dengan malas. Andin bertambah bingung dengan hal yang tadi ia lihat. Rea tetap diam meskipun Nathan memeluknya.

"Gue mau ajak lo jalan" kata Nathan sambil terus memegangi tangan Rea.

"Ada Andin di rumah gue, masa iya gue tinggal"

"Andin udah gede kali Re"

Rea dan Andin saling tatap seketika.

"Gue pulang aja, Lo kalo mau jalan, jalan aja" kata Andin yang masih bingung dengan kedua temannya tersebut.

Rea mendatarkan wajahnya, ia ingin sekali berkata kepada Andin : "Eh, gak usah, ikut aja" Tetapi ia tau Nathan pasti menolak ajakannya kepada Andin.

Rea dan Nathan pun langsung masuk ke dalam mobil jazz berwarna putih tadi untuk pergi ke salahsatu mall di Bandung.

🚲


Mereka berdua sekarang sedang berada di foodcourt tepatnya di sebuah mall. Nathan mengernyit ketika melihat Rea yang sedari tadi hanya menatap ayam goreng di piringnya tanpa disentuh sama sekali.

"Lo kenapa gak makan?" Tanya Nathan bingung.

"Enggak" jawab Rea singkat. Sebenarnya dia sedang tidak ingin kemana-mana apalagi dengan Nathan. Kalo sampai ada seseorang yang mengenalinya dan melihatnya bersama Nathan, itu bisa jadi masalah bagi mereka.

Nathan berdecak, "ishh, lo gak suka gue ajak jalan?"

"Bukannya gue gak suka, gue takut cewek lo ngeliat kita lagi berduaan kayagini"

"Tenang aja kali, Bintan gak bakalan tau"

"Darimana lo tau"

"Skip, gue lagi gamau bahas itu"

"Ish" Rea mendecak sebal oleh sikap bodoamatnya Nathan.

Mereka berdua pun kembali berbincang, terkadang Rea tertawa dengan tingkah Nathan yang konyol itu. Mereka sepertinya sengaja mau memanas-manasi orang-orang yang berada di foodcourt dengan kemesraan mereka.

Nathan pun meredakan tawanya dan berkata, "main yuk?" Ajak Nathan.

"Main kemana?, Ini lagi main"

"Main ke hatiku mana tau kamu betah" kata Nathan sambil mengedip-ngedipkan matanya.

Rea tertawa kencang seketika, "hahahaha,  anjay"

"Eh, enggak lah ya, gue kan gak bakalan boleh jatuh cinta sama lo"

Rea meredakan tawanya, "najis, lu"

Nathan menyengir, "Menurut lo gue so sweet gak sih?"

"Enggak kayanya"

"Cowok yang so sweet menurut lo itu kaya apa?"

Rea kembali tersenyum, ia mengingat Adrian nya.

"Kaya Adrian"

B e r s a m b u n g




Rea bar bar bangetsi jadi cewek:)
Nathan so ganteng bangetsi jadi cowok:)
Adrian tolol bangetsi jadi cowok:(

Penuhin kolom komentarnya ya!:)

02-Nov-19





Putus Mulai BesokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang