19: You Hurt Me

6.4K 286 27
                                    

  Somi mendorong dada Jaehyun agar melepaskan ciuman nya, karena ponsel Somi berbunyi sejak tadi. Jaehyun mendesah kecewa. Somi melihat nama Sehun tertera jelas disana, tanpa membuang waktu Somi mengangkat panggilan itu.

"Aku akan membawa Kenzie Ke Korea bersama ku!!".

"Apa!! Jangan coba melakukan hal yang jauh...

Tut tut.

"Halo! Halo!!..."

Panggilan itu terputus, Somi ingin memaki Sehun sekarang juga. Berani-berani nya pria itu akan membawa Kenzie, Somi dapat melihat nada suara yang sangat serius dari ucapan Sehun, ia harus cepat bertindak. Setelah ini sampai mati pun Somi tidak akan memberi izin Sehun untuk melihat Kenzie, tidak akan pernah.

Somi meraih kunci mobil nya, ia bergegas hendak pergi tapi ia teringat dengan Jaehyun.

"Jae maaf, sepertinya aku harus ke rumah ibu untuk menjemput Kenzie, karena Kenzie merengek".

"Benarkah? Baiklah aku akan mengantar mu".

"Tidak usah Jae, ibu marah jika aku di antar oleh pria, sebaiknya kau pulang dan aku pergi sendiri, besok kita akan bertemu, sampai jumpa".

Cup, Somi mendaratkan kecupan singkat di bibir Jaehyun sebelum akhirnya ia memutuskan pergi dan meninggalkan Jaehyun yang masih terdiam. Jaehyun mendengus kecewa, malam ini gagal, tapi tidak apa-apa masih banyak kesempatan.

Somi menyetir dengan kecepatan tinggi, ia menelfon Sehun namun pria itu tidak kunjung mengangkat nya. Setelah panggilan yang kesekian kali nya barulah Sehun mengangkat.

"Dimana kau sialan!!!".

"Masih peduli ternyata?. Kami di apartemen untuk berkemas-kemas, Kenzie sangat ingin ke Korea, ia akan tinggal bersama ku".

"Jika kau berani membawa pergi Kenzie, ku pastikan aku akan membunuh mu brengsek!!!".

Somi memutuskan panggilan sepihak dan ia melajukan mobil nya menuju apartemen Sehun. Somi benar-benar sangat marah sekarang, berani sekali Sehun bertindak seenaknya. Sudah di beri kesempatan tapi masih saja kurang ajar, Somi ingin mencakar wajah tampan sialan itu sekarang juga.

-

Somi menekan bel apartemen Sehun dengan brutal, ia tidak sabaran, jika kekuatan nya cukup ia sudah mendobrak pintu di depan nya sampai hancur.

"Buka sialan". Somi menendang pintu tersebut dengan hight heels nya.

Sehun menyeringai saat mendengar suara bel apartemen nya yang bertubi-tubi itu. Akhirnya Sehun memutuskan untuk membuka pintu tersebut, dan langsung di sambut oleh wajah Somi yang memerah karena menahan amarah.

"Dimana Kenzie!!! Aku ingin membawa nya pulang, kau tidak akan bisa membawa nya pergi".

Somi langsung masuk dan menggeser tubuh Sehun, ia sangat panik, Somi berjalan membuka pintu kamar di lantai bawah namun kosong. Somi beranjak naik ke atas.

"Aku sudah menyuruh asisten ku untuk membawa Kenzie lebih dulu ke Korea".

Langkah Somi terhenti, jantung nya seolah berhenti berdetak saat Sehun mengatakan hal itu. Somi berjalan mendekati Sehun dengan tatapan mengerikan.

"Apa katamu hah?? Kau membawa Kenzie lebih dulu! Sebenarnya apa mau mu sialan!!".

Ucap Somi sambil mendorong dada Sehun dengan kuat, sehingga membuat langkah Sehun mundur ke belakang.

"Memang nya salah, aku membawa Kenzie?, Aku kasihan sekali kepada anak ku karena ibu nya tidak becus".

Somi membulatkan matanya ia menatap Sehun dengan pandangan tidak percaya, bagaimana bisa pria itu berbicara tanpa berkaca terlebih dahulu. Somi menatap Sehun sinis.

Our Second Time ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang