Honeymoon

1.1K 104 33
                                    

"Sayang, kau yakin kita akan bulan madu di vila pamanmu?" Tanya Taehyung dengan wajah gusar. Ia melajukan mobilnya konstan, menuju tempat dimana Jennie bilang kemarin.

Mereka menuju ke desa Jeongseon di provinsi Gangwon. Tempat tujuan mereka cukup jauh dari kota Seoul dimana mereka tinggal menetap di sebuah apartemen mewah.

Mereka merencakan bulan madu setelah satu bulan lalu menikah, sempat tertunda lantaran sibuk bekerja. Mereka baru saja mendapatkan izin cuti selama seminggu.

Jennie gunakan kesempatan ini untuk berbulan madu sekaligus mengunjungi pamannya yang sudah lama tidak bertemu.

"Tentu saja sayang. Aku jamin kau akan suka tempatnya." Jawab Jennie dengan antusias. Ingin cepat-cepat sampai di vila, rindu dengan pamannya yang sudah sepuluh tahun tidak bertemu.

Terakhir Jennie ke sana adalah saat dia berumur delapan belas, saat kelulusan SMAnya. Berlibur sejenak sebelum berpusing ria mengikuti ujian masuk perkuliahan.

Sekarang umurnya dua puluh delapan, tidak terasa sepuluh tahun berlalu begitu cepat. Mungkin banyak perubahan pada vila itu.

Butuh kurang lebih kira-kira sekitar empat jam untuk sampai di vila itu. Jalanan yang lenggang membuat Jennie mengantuk, dua jam sudah mereka tempuh, hingga tiba-tiba terdengar suara,

Psttttttttt

"Sial." Taehyung mengerang, membangunkan Jennie yang tertidur."bannya busuk!"

Taehyung menepikan mobilnya, mematikan mesin dan memasang rem tangan agar mobil tidak kemana-mana. Pasalnya jalanan ini sedikit menanjak, dan juga, sepi. Kabut sudah mulai bisa dirasakan, padahal baru jam empat sore. Tapi langit sudah terlihat menggelap.

"Ada apa Tae?" Jennie membenarkan posisinya, merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Turun Jen. Bannya bocor." Lantas Taehyung menyopot seatbeltnya dan keluar dari mobil diikuti Jennie yang juga keluar.

Taehyung berkacak pinggang, mendongak sambil mengacak rambutnya frustasi "Argggg." Erangnya.

Ia menendang ban mobilnya yang bocor. Tidak tau tempat. Di jalanan seperti ini Taehyung harus minta bantuan siapa? Tidak ada. Dia harus memperbaiki ban itu sendiri.

Tiga puluh menit berlalu. Taehyung mengganti ban mobilnya sendiri dengan ban serep yang sudah dia sediakan di bagasi. Di tunggui Jennie yang duduk nongkrong tidak jauh darinya.

"Mudah juga." Katanya setelah berhasil memasang ban itu sendiri lalu memukul ban sialan itu dan tertawa sendiri.

Sendiri.

Lalu dimana Jennie?

"Jen?" Taehyung tengok kanan kiri tapi tidak menemukan istrinya itu.

"Jennie." Panggilnya lagi seraya berdiri mengitari mobil.

Syukurlah Taehyung menemukan Jennie sedang duduk di bagasi sambil makan bekal yang tak lupa Jennie bawa tadi.

Jennie tersenyum meringis dan terkekeh kecil menampilkan senyum gummynya.

Lantas Taehyung berkata, "Ayo Jen." Ajaknya untuk segera melanjutkan perjalanan.

Mereka mulai memasuki jalanan hutan. Jalan aspal yang hanya dapat dilewati satu mobil maksimal sebesar mobil kijang krista itu terasa mencekam.

Ini sudah pukul tujuh malam. Tidak sesuai perkiraan. Rencana awal jam tujuh sudah harus sampai vila. Namun sekarang mereka berdua baru sampai setengah jalan.

Dari jalan ini masih lima puluh kilo meter lagi kira-kira menghabiskan waktu dua jam lagi.

Tidak ada penerangan sedikitpun di sini. Hanya lampu dari mobil merekalah yang menerangi jalanan di depan sana. Kanan dan kiri hanya ada pohon bambu yang menjulang tinggi. Mentiung membuatnya bertabrakan di atas sana.

House Of DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang