Berakhir seperti apa kisah ini?
Apakah akan berhenti ditengah jalan begitu saja?
Apakah akan dipersatukan atau terpisah?Pada bagian awal kisah telah aku jelaskan.
Bahwa ada kalanya ketika kita mencintai seseorang ,kita tidak mengharapkan apapun.
Tidak mengharapkan timbal balik bahwa ia yang kita cintai akan membalas dengan mencintai kita pula.
Yang aku tau, aku hanya menyayanginya..
Yang aku tau, di sudut ruang hati ini hanya ada namanya.
Itu saja...
Masalah dipersatukan atau tidak, aku hanya pasrah..
Aku pasrah jika memang Tuhan tidak mentakdirkan kamu untukku..
Kita bertemu dengan tanpa saling sapa, tanpa saling mengenal..
Dan berpisah pun dengan cara yang sama pula
Saat dimana kamu pergi dari kota ini..
Meninggalkan kenangan ,ralat.. Hanya aku sendiri yang merasakannya.
Bahkan hingga perpisahan itu terjadi..
Kamu sama sekali tidak mengenalku biru..
Kamu meninggalkanku dalam keadaan harus memendam perasaan ini dalam-dalam tanpa sempat terucap...
Dimatamu aku begitu asing biru..
Bodohnya aku yang mencintaimu dalam diam biru..
Bodohnya aku menjatuhkan perasaan padamu..
Aku bodoh biru..Pada bagian dimana aku ingin mengakhiri kisah rumit ini
Dengan menghilangkan perasaan ini dan segala tentang kamu..
Terbesit dalam benak..
Bolehkah aku meminta pada Tuhan untuk mempertemukan kita lagi..
Bisakah sekali saja aku melihatmu biru..
Sebelum aku benar-benar menutup kisah ini..
Sebelum aku berhenti menulis segala tentangmu biru..
Sebelum kita...melanjutkan menjalani kehidupan masing-masing ..
Kamu dengan masa depanmu kelak
Begitupun dengan aku...
Maaf aku mengatakan ini..
Karna aku tahu diri biru..
Kita memang ditakdirkan bertemu..
Tapi untuk bersatu ,rasanya kemungkinan itu cukup sulit.-Haneul
KAMU SEDANG MEMBACA
Haneul
ChickLitHanya berisi kumpulan kalimat terpendam yang tak bisa ku suarakan langsung Kalimat yang ku tulis dengan harapan segala sesak ini mampu ku lepas dan kutuangkan dalam tulisan ini..