part 3 | Red Dress

88 50 7
                                    

Keynand duduk di sofa sembari membenamkan muka kedalam kedua tangannya.

Ha ha ha.

Key tertawa seperti orang gila, pikirannya kacau karena minum terlalu banyak dan matanya merah karena tidak tidur semalaman.

Beberapa jam setelah kejadian kemarin, ia menerima pesan bahwa orang tuanya syuting di luar negri selama beberapa hari, tanpa membalas pesan itu, Key langsung melemparkan ponsel nya sehingga rusak parah.

Kondisinya sangat kacau, ia sengaja mematikan lampu rumahnya, dan kamarnya'pun sangat berantakan, bahkan semua barangnya rusak ia hancurkan.

Detakkan jarum jam terus berjalan beriringan dengan ingatan tentang Clara di kepala Keynand.

Semuanya terjadi sangat cepat seolah ini mimpi, ya, Key berharap ini hanyalah mimpi. Namun setelah ia membentur kan kepalanya berkali-kali ke dinding ia baru menyadari ini semua bukan mimpi.

Hatinya terasa seperti di cabik-cabik oleh kenyataan yang selama ini ia hindari.

Ceklek.

Walaupun sedang mabuk berat, indra Keynand yang tajam bisa merasakan setiap kali pintu rumahnya terbuka, key menoleh ke arah pintu ia melihat bayangan seorang wanita.

"Key..."

"Where are you?"

Suara yang familiar terdengar di telinga Keynand, Clara?

Clara melihat sekeliling, oh tuhan ... rumah ini sangat mengerikan, pikirnya.

"You're here?" Tanya Keynand dengan suara serak.

"Mendingan lo pergi, lo salah besar kalo dateng kesini."

Clara menengok kearah sumber suara, terdapat bayangan seorang pria yang tengah duduk di sofa.
"Key, lo disitu?" Tanya Clara seraya berjalan menghampiri.

"CEPET PERGI !!!" Bentak Keynand.

"Gak cukup apa lu bikin gue hancur!!"

Deg

Clara meneguk salivanya, tetapi tetap saja menghampiri Key, ia memengang kaki Keynand sambil memohon maaf. Sungguh kesalahan yang besar!

"key, forgive me."

"Gue udah ngelakuin kesalahan besar, hiks..." Ujar Clara memohon.

Tanpa sadar air mata Clara jatuh dari matanya, Tubuhnya gemetar seraya tertunduk di kaki Keynand.

"Gue mau kita kayak dulu lagi, please." Rengek Clara.

Keynand yang sudah muak dan sakit hati akibat perlakuan Clara kemarin hanya diam tak berkutik seraya menopang dagu dengan tangannya.

Ia berpikir se rendah apa wanita yang tengah tertunduk memohon di kakinya ini?

"Dan lo udah ngelakuin kesalahan besar, karena udah datang kesini."

Bugh.

Erik sengaja mendorong Clara agar menjauh dari dirinya membuat  kepala Clara membentur meja hingga mengeluarkan darah.

"Ouch." Clara meringis kesakitan.

Keynand bangkit dari tempat duduknya, menatap kejam pada wanita yang tengah tertunduk takut di kakinya. Lalu mengambil Alkohol di meja, dan menumpahkannya tepat di atas kepala Clara, sehingga membuat red dress yang kelihatan baru itu basah.

"Key, why are you being like this?"

Clara berusaha menutupi kepalanya agar tidak basah terkena air, namun itu sia-sia.

We Are All The Best Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang