Bulan kala itu tak malu mengintip dari kejauhan
Bulan seakan memberikan cahaya terbaiknya dalam kelam
Bulan hanya bisa menatap
Bulan hanya diam, bingung ingin merayuApi unggun kala itu hangat, tapi gagal merajut hati yang tersayat
Api unggun menyala, namun hilang disantap kala
Api unggun lenyap dengan lahap
Api unggun padam tak meredamKelak api unggun di rindukan, hanya saja di relakan
Relakan menjadi abu di balik debu
Bersemayam menjelma di mimpi kelam dan padam15 September 2019
~BintangJsetia

KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya singgah
PoetrySeharusnya kita tidak bertemu bila kehadiran mu hanya membuat pilu, Kenangan hanya membuat hati balu, hanya bisa mengenang masa lalu