Halooo ~ adakah yg kangen sama ff ini? Semoga semwa yg baca kangen yaaa ... luv yuu 💞
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Jeongin...." hyunjin berhenti setelah memanggil jeongin yang langsung di respon dengan sigap oleh adik tingkatnya itu.
"Iya apa kak?" Jeongin sedikit mendongak melihat hyunjin yang lebih tinggi darinya.
"Kakak mau ngomong serius sama jeongin" hyunjin tiba tiba menatap jeongin serius dan yang ditatap hanya mengeluarkan ekspresi bertanya tanya.
"Ngomong apa kak?" Jeongin memiringkan kepalanya tanda ia sedikit tak mengerti.
"Nanti kakak kasih tau. Kamu bisa gak nanti malam ke cafe biasa?" Hyunjin kembali berjalan setelah ia sadar hari akan semakin sore.
"Oke deh... jeongin duluan ya" jeongin mengeluarkan senyum manisnya dan menghilang di balik belokan rumahnya.
'Kakak ingin kamu menerimanya jeong...' hyunjin masih menatap kepergian jeongin dengan tatapan datar khas nya lalu berjalan lurus ke rumahnya..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Jeongin pulang!" Jeongin membuka pintu rumahnya dan menaruh sepatunya.
Tiba tiba muncul seorang wanita yang tersenyum kearah jeongin.
"Eomma!" Mata jeongin membelalak mengetahui siapa orang didepannya. Ibunya telah kembali, ia terlalu bahagia sampai menubruk ibunya dengan pelukannya.
"Hiks.. eomma kenapa baru kembali sekarang?" Jeongin melonggarkan pelukannya dan menghapus air matanya. Ia pikir itu memalukan seorang lelaki remaja menangis di hadapan ibunya.
"Eomma tidak apa apa.. karena dulu eomma sudah berjanji padamu untuk kembali disaat yang tepat." Irene menjawab lalu mengusak surai jeongin."-wah... ternyata ayahmu mengurusmu dengan baik, kau tumbuh dengan baik sekali jeongin" irene berbinar melihat putra kecilnya sekarang sudah tumbuh menjadi seorang remaja yang sebentar lagi menginjak dewasa. Yang dipuji hanya menampilakan deretan gigi rapihnya dan berlalu meninggalkan irene dengan terburu buru.
Tak berselang lama jeongin kembali dengan wajah cerianya disertai dengan secangkir teh di tangannya.
"Tak usah repot repot jeongin... eomma hanya membutuhkanmu disini" irene tersenyum dan kembali melihat kearah televisi yang sedari tadi menyala."Oh ya, eomma j-jeongin nanti malam akan pergi bersama hyunjin, dia teman jeongin" jeongin sedikit menunduk saat melihat tatapan bertanya dari eomma nya itu.
"Ah, eomma tau anak itu. Hwang hyunjin kan? Dia anak yang baik. Perusahaan eomma dan appa hyunjin berkerja sama. Kau boleh pergi dengannya nanti malam." Eomma hyunjin akhirnya kembali tersenyum dengan tulus dibalas dengan tatapan berbinar dari jeongin.
"Terima kasih eomma!!!" Jeongin mengecup dahi irene dan berlalu untuk bersiap menemui hyunjin. Irene yang melihat hal tersebut menggelengkan kepalanya.
'Dasar anak muda..' batin irene..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kring!
Suara pintu cafe terbuka menandakan seseorang masuk. Jeongin mengedarkan pandangannya mencari seseorang yakni hyunjin.
'Ah ketemu!' Batin jeongin. Ia segera menghampiri hyunjin yang tengah duduk sambil menyesap minumannya.
"Kak hyunjin ~" jeongin beujar riang mendapati hyunjin yang tersenyum tipis kearahnya.
"Aku tau kau akan kemari" hyunjin menyodokan minuman yang ia pesan spesial untuk jeongin.
"Apa ini untukku?" Jeongin menunjuk minuman yang ada di depannya dan dibalas dengan anggukan oleh hyunjin.
"Terima kasih hyung-ie ~" jeongin tersenyum membuat mata bulatnya tenggelam seperti bulan sabit.
"Langsung aja kak, kakak mau ngomong apa?"
Hyunjin menarik nafas panjang. Ia sedikit gugup untuk mengatakannya."Je... lo mau gak jadi pacar kakak?" Jeongin sedikit tersentak saat mendengar perkataan hyunjin. Ia tak percaya dengan apa yang ia dengar.
'Apa aku salah dengar ya?' Jeongin berbatin dengan pikiran yang berkecamuk. Di satu sisi ia ingin menjadi kekasih hyunjin karena ia juga menyukai hyunjin, namun di sisi lain ia masih menyayangi sahabatnya yang sama sama menyukai hyunjin. Ia bingung sekarang.
"Mmm.... k-kak... maaf aku gak bisa.." jeongin menundukan kepalanya ia takut melihat perubahan wajah hyunjin.
"Kenapa?" Hyunjin menyerinyit heran, ia tak menyangka akan ditolak.
"Gak apa apa... kalo udah jeongin pergi duluan yaa..." jeongin berusaha tersenyum walau air matanya sebentar lagi turun. Ia segera berlari dan berharap hyunjin mengejarnya. Namun nihil, hyunjin tak mengejarnya.
'Hah... kau terlalu berharap jeongin' ucapnya pada dirinya sendiri..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Mwo!? Mereka berpacaran?" Jeongin mendengar banyak orang yang mengatakan satu hal itu. Ia tetap berjalan meski sebenarnya ia penasaran dengam apa yang mereka katakan.
"Padahal hyunjin dan jeongin terlihat cocok ya..." ucap salah satu perempuan yang jeongin ketahui bernama 'seulgi' itu. Ia sedikit tersenyum didalam tundukannya itu.
Tak lama ia melihat teman temannya berkumpul di depan hyunjin dan seorang namja manis yang tengah menunduk. Jeongin tidak tau itu siapa.
"Permisi..." jeongin meminta beberapa orang sedikir bergeser untuk memberikan celah padanya. Ia kaget setelah melihat seungmin sahabatnya tengah menunduk dengan hyunjin yang merangkulnya."S-seungmin? Hei..." jeongin mencoba memanggil seungmin. Ia berhasil, seungmin mendongak dan tersenyum kearah sehabatnya itu.
"Jeongin ~ aku terlalu bahagia hari ini" seungmin memegang tangan jeongin.
"Memangnya ada apa?" Jeongin berujar sambil memiringkan kepalanya.
"Mulai sekarang, aku kekasih hyunjin ~" seungmin tersenyum cerah, jeongin berbatin 'sepertinya ia bahagia sekali saat ini'. Jeongin lalu mengehela nafas dan memaksakan diri untuk tersenyum.'Aku pikir tak apa jika ia milik sahabatku, aku sudah siap berhenti mencintainya.' Jeongin tersenyum melihat seungmin yang sudah berlari menyusul hyunjin.
.
..
.
.
.
.
.Maaf saya terlalu lama update chapter selanjutnya ini... saya rasa makin hari ff ini makin kurang nge feel... next chapter enaknya buat apa ya?
Oh ya, karena saya saat ini sedang suka nct, saya merencanakan akan membuat ff oneshoot tentang nct... tp itu msh rencana yaa ~ see u in next chapter, love 💖
KAMU SEDANG MEMBACA
⛅ hyunjeong - Oneshoot Ff [✔]
Random"Stray kids fav couple. Hyunjeong!" Dom! Hyunjin Sub! Jeongin