02

76 13 4
                                    

"BARIS YANG RAPI PER KELOMPOK!"

"waaahhhee.....mmm!!" dengan kasar haechan menutup mulut alya yang sedang menguap lebar.

"mulutmu kudanil!" bentak haechan. "cepetan baris bentar lagi kita berangkat!"

alya kemudian menepis tangan haechan dengan kasar. sebenernya dia kesel, ini baru jam 5 pagi dan dia sudah harus ada di sekolah untuk kegiatan hiking alias mendaki gunung. wes yo ngantuk, dibentak-bentak pula huhu alya teh genchana.

"oke adik-adik, untuk pembagian truknya, satu kelompok satu truk, ditambah satu osis koordinator kelompok dan satu anggota fotografi untuk dokumentasi. selama hiking, tidak ada pelatihan mental." jelas moonbin selaku ketua OSIS yang disambut dengan helaan nafas lega peserta mos. iya ges, itu artinya ga ada bentak-bentakan!

"ya, truknya sudah datang. dari kelompok 1 dengan koordinator yeri dan dokumentasinya mark silahkan naik."

alya melongo melihat kendaraan yang datang. TRUK? Naik tRUK?

"chan ini seriusan teh kita naik truk sapi??? ga ada bus atau mobil atau angkot lah gitu?" bisik alya pada haechan.

"ga usah sok anak kota gitu lo, naik ae udah!!" sahut haechan.

"iih ntar bukannya sampe di gunung malah sampe di tempat hewan kurban," alya masih ngerengek.

haechan menatap alya dengan kesal. "ishh alay lo sumpah!"

"kelompok 3 dengan koordinator lucas dan dokumentasinya jungwoo, silahkan naik."

lucas dan jungwoo lalu menuntun kelompok gue menuju ke truk. satu-persatu anggota kelompok alya naik dibantu mereka. alya dibantu haechan sih, rugi punya kacung kalo ga dimanfaatin ehe.

tak lama, truk pun berangkat. sepanjang perjalanan, alya dan temen-temen tak henti-hentinya nyanyi dan joget gara-gara jungwoo diam-diam bawa ipod dan sound.

haechan yang biasanya SOK jaim malah yang paling semangat joget. jadi ini tujuannya naik truk, supaya suasana dan sensasinya berbeda.

"sAMBALA SAMBALA BALA SAMBALADO TERASA PEDAS TERASA PANAS ea SIK ASIK JOSSS!!"

"ayo dik DIGOYANNGGG!"

alya tertawa ngeliat lucas yang notabene paling sinis selama MOS pun ikutan joget. emang ya, asal udah kena dangdut mah beda.

sementara itu, jungwoo tetap stay cool dengan polaroid pinknya yang sebenernya menghilangkan 30% coolnya menurut alya.

dari tadi dia cuman asyik ketawa sambil foto-foto mereka dan sesekali ngerekam menggunakan handycam dan tripodnya.

tapi tetap, di mata alya, gantengnya ga bisa hilang. alya ga ngerti apa ini efek dia habis nyanyi dan joget atau gimana but...

her heart beats faster than usual everytime se sees him...

~~

pukul 7 rombongan alya pun sampai di gunung. udaranya bener-bener dingin but alya dan haechan masih excited karena ini pertama kalinya mereka mencoba hiking.

setelah briefing dengan kakak pemandu dan juga guru-guru, mereka pun memulai kegiatan mendaki. pelan-pelan mereka menyusuri hutannya sambil tetap berpegangan tangan supaya ga nyasar.

belum sampai di tebing puncaknya aja mereka udah ngos-ngosan, apalagi pas di puncaknya. udah kobam kali.

"SEMUA MASIH KUAT??" tanya lucas pada kelompok alya yang disambut dengan anggukan lemah. "siap-siap sebentar lagi kita sampe di kaki puncak 1,"

dan ketika sampai di kaki puncak, alya tersentak melihat tingginya puncak 1 dan juga medannya yang penuh batuan. ini baru puncak 1, puncak 2 puncak 3 gimana??

"ayo naik dik jangan manja! pelan-pelan panjat batunya, jangan nengok ke atas biar ga capek! nanti kakak jaga di atas, jungwoo jaga dibawah!" teriak lucas.

alya pun mulai memanjat batu-batu tersebut bersama dengan seoyeon. gak sadar, alya dan seoyeon malah tertinggal jauh di belakang karena mereka berdua sama-sama lelet.

GUBRAK!

"AW!"

"ALYA!" seoyeon buru-buru nyamperin alya yang sudah terkapar di tengah bebatuan.

kaki alya luka terkena batu di bagian betisnya. mampus sudah.

"dikk kenapa?!" suara halus ini. suara jungwoo.

"kak tolong kak!" seoyeon melambaikan tangan, membuat jungwoo mempercepat gerakannya.

melihat keadaan alya yang udah seperti babi hutan kena tembak, jungwoo buru-buru mengeluarkan kotak P3K yang sudah dia bawa dan mulai membersihkan luka alya.

"ini bakalan sakit, tahan sedikit ya dik," katanya lembut.

alya berusaha supaya ga terlihat takut, tapi memang mata ga bisa bohong.

jungwoo tersenyum melihat alya, lalu berkata "haha lo malah jadi takut ya? liat kakak aja, jangan liat lukanya,"

alya nurut dan natap jungwoo sambil meringis kesakitan. tapi semakin lama alya natap jungwoo, rasa sakitnya juga makin hilang.

oh ya, sorry yeon, lo jadi nyamuk dulu.

"nah, udah." jungwoo bangun dan membereskan alat P3K-nya.

alya berusaha berjalan tapi ternyata jalannya jadi pincang.

"dik, lo jalan duluan aja, temen lo biar kakak yang bantu jadi lo gak ketinggalan jauh,"

wait wHAT

"eh ngga..."

"udah sana, soalnya dari tadi lo ngeluh kebelet pipis, di puncak ada toilet umum kok. mumpung temen yang lain masih keliatan," jungwoo memotong omongan seoyeon.

alya pengen ngetawain seoyeon sih soalnya dia pasti malu omongannya yang tadi didenger.

ya salah seoyeon sendiri nggak pipis dulu sebelum naik. isi misuh misuh pula sepanjang jalan.

jungwoo lantas memegang tangan alya dan memapah alya perlahan-lahan. padahal sebenernya alya gapapa kok, alya pincang karena nahan perih aja bukan keseleo.

"kak, saya gapapa kok, saya masih bisa jalan sendiri...." ucap alya pelan.

"jangan," kata jungwoo pelan.

"kenapa?"

"saya khawatir sama kamu,"

pink polaroid | kim jungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang