1

9 0 0
                                    

Tangan yang tak berjabat, bukan berarti takkan pernah bersinggungan.

     Perkenalkan, ini adalah kisah Viana. Seorang yang tergila-gila pada cerita bergenre teenlit, apalagi pada cerita yang mengisahkan kesakitan seseorang yang mencintai sendirian.
     Ia adalah sosok yang terlampau santai hidupnya. Menganggap bahwa semua akan mudah ia dapatkan.
     Viana adalah seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi. Anaknya ramah, cerdas, sholeh, namun satu kekurangannya. Yaitu terlalu lempeng (cuek) pada lingkungan sekitar. Ia menganggap bahwa ini adalah hidupnya, ia yang berhak menentukan harus bersikap seperti apa dan menjadi orang yang bagaimana. Karena ia yakin mau menjadi seperti apapun ia, jika ada orang yang tulus maka ia akan berteman dengannya.

 
       "Na, ayo cepat mandi. Jangan lupa hari ini kamu ada kuliah pagi lho".

       "Iya mih". Jawab Viana

      Ya, yang memanggil itu adalah Ibunya Viana yang bernama Widia. Viana biasa memanggilnya dengan kata "Mamih". Orang yang selalu merasa jengkel bila sifat malas Viana sudah kambuh. Namun, sifat penyayangnya tak ada duana. Ditambah lagi dengan ayah Viana, yang bernama Soni, dan adiknya yang bernama Malik. Lengkap sudah kebahagiaan Viana, ia berada ditengah-tengah keluarga yang amat menyayanginya.
     Namun, yang namanya hidup tak selalu indah. Pasti selalu ada celah dibalik kesempurnaan yang tercipta. Seperti kebahagiaan Viana, ia memang selalu sukses dalam segala hal. Namun apabila mengenai kisah asrama, ia memiliki nilai -10, sungguh-sungguh menyedihkan.
     Viana kerap kali dikecewakan, dan selalu merasa jatuh cinta sendirian, patah hati sendirian, dan mengobatinya sendirian. Sungguh miris bukan kisahnya? Rasanya tak ada yang lebih tragis dibanding kisahnya ini.
     Namun Viana selalu yakin bahwasannya tangan yang tak berjabat, bukan berarti takkan pernah bersinggungan.

Kuasa Bertahta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang