3.Harus Berakhir ~~~

25 5 4
                                    

Terkadang kamu harus mengakhiri harapan yang tak kunjung pada kenyataan, karena itu sungguh menyiksa perasaan yang tak berujung menyatu.

~~~ Aytya ~~~


Mesya terduduk bergeming tanpa kata, menyusuri angan yang tiada satu, yang selalu harus berujung perpisahan, setelah ini mungkin akan merasakan sebuah trauma melepas orang tersayang.

"Ada apa Sya?", tanya pemuda tampan yang selama ini mengisi relung hatinya.

"Aku mau bilang sesuatu", jawabnya diiringi derasnya airmata yang meluruh.

Pemuda itu mendudukan bokongnya di kursi taman, "Kamu jelek kalo lagi nangis, jangan nangis dong".

Mesya tersenyum sembari menyeka bulir bening dari matanya.

"Nah gitu dong, ini baru Mesya pacarku", ucap Pemuda itu.

"Maafin aku", Mesya kembali menangis tertunduk.

"Perihal apa?", tanyanya.

"Perihal hubungan kita", respon Mesya dengan berat hati.

"Iya, sebentar lagi aku akan mengunjungi orang tuamu Sya", jawabnya.

"Iya aku tau", Mesya semakin terisak.

"Lalu apa lagi?", tanyanya.

"Restu", timpalnya lagi.

"Maksud kamu?", herannya.

Percakapan keduanya terpotong ketika Hendra hadir.

"Ayah sudah menduga kamu tidak menjalankan perintah Nenek", Hendra ambil bicara.

Sontak keduanya terkejut, sebisa mungkin pemuda itu menjaga image dirinya di depan calon mertuanya.

"Pagi Pak", ucap si Pemuda hendak berjabat tangan, namun tidak dihiraukan oleh Hendra.

"Mesya ayo pulang!", Hendra menarik kasar putrinya.

"Maaf Yah, tapi Mesya harus menjelaskan semua", sergah Mesya.

"Tidak perlu", timpalnya.

"Maaf Pak, bukan begitu cara memperlakukan wanita", sergah Si Pemuda.

"Kamu tau apa perihal perlakuan! Pergi dari hadapan saya!", gertak Hendra.

"Yah....", Mesya lemah tak berdaya, hatinya hancur lebur.

"Diam kamu!", ucapnya.

"Untuk kamu! Berhenti mendekati anak saya!", geram Hendra.

Bagaikan terhujam tombak yang menusuk hati. Membuat si Pemuda terpaku, bergeming tanpa kata.

"Ayo pulang!", ajak Hendra pada putrinya.

"Mesya kuliah Yah", sergahnya.

"Izin saja, acara pertunanganmu akan segera dilaksanakan!", jelas Rendra kembali membuat si Pemuda lesu, perasaan yang sejauh ini ia jaga harus runtuh seketika tanpa alasan yang lazim ia cerna.

Be Yourself [UPDATE WEEKLY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang