00

56 8 5
                                    

Happy Reading!!

>.<

"Ren, di cari Soobin tuh," ucap salah satu teman sekelasnya sambil menunjuk pria tinggi nan tampan yang berada di ambang pintu kelasnya.

"Oh iya. Makasih infonya," ucap Rena seraya menoleh kearah pintu kelasnya.

Ia tersenyum kala mata mereka bertemu pandang dan si pria pun membalas senyumnya.

"Gue samperin Soobin dulu ya, Ta," ucap Rena pada teman sebangkunya.

"Iya. Ketemu di kantin ya," ucap teman sebangkunya, Tata.

Rena berdehem singkat lalu beranjak dari duduknya.

Bibirnya mengembang, membuat ukiran senyum yang mempercantik wajahnya tatkala melihat si pria yang juga tengah tersenyum ke arahnya.

"Udah lama disini?" tanya Rena saat sudah berada di hadapan si pria.

Pria itu, Soobin, menggeleng singkat. "Belum. Yuk ke kantin," ajaknya yang di tanggapi dengan anggukan kepala dari Rena.

"Ren, sore ini bisa temanin gue latihan basket gak?" tanya Soobin.

"Uhm. Bisa. Tapi gue harus piket dulu. Gak apa-apa 'kan?" tanya Rena seraya menatap wajah Soobin dari samping dengan mendongakkan kepalanya.

"Oke. Gue tunggu ya." Rena menganggukkan kepalanya lagi.

Setelah percakapan singkat itu mereka pun mempercepat langkah mereka menuju kantin.

*
*
*

Jam pelajaran terakhir sudah selesai dan Rena pun sudah selesai dengan kegiatan piketnya. Akhirnya Rena memutuskan untuk keluar kelas lebih dahulu.

"Gue duluan ya semuanya," ucap Rena sambil memakai tas ranselnya dan langsung bergegas keluar dari ruang kelasnya.

"Rena~" panggil seseorang dari arah belakang.

Rena menoleh guna melihat siapa yang memanggilnya. Ia mengerlingkan kedua bola matanya saat orang itu tersenyum padanya.

Menggelikan!

Itu yang Rena ucapkan dalam hatinya saat melihat senyum si pria.

"Pulang bareng gue yuk!" ajak si pria dengan percaya dirinya, seakan Ia tidak takut dengan penolakan dan tidak akan pernah ditolak.

"Gue pulang bareng Soobin. Lo pulang sendiri aja sana!" tolak Rena dengan tidak halusnya.

Si pria mengernyitkan kedua alisnya, "Bukannya sekarang dia lagi ada jadwal latihan basket ya?"

"Iya. Dan kebetulan dia ngundang gue buat nonton latihan dia." Rena berucap dengan sedikit ketus dan kaki yang terus melangkah ke arah lapangan basket tanpa mempedulikan pria itu.

Pria itu terus mengikuti Rena dari belakang. Tak peduli seberapa tak acuhnya Rena terhadapnya.

"Nunggu orang latihan basket tuh lama lho, Ren," pria itu berujar lagi dengan nada tak sukanya.

"Lebih lama lagi kalo nungguin orang latihan dance," kali ini Rena sedikit menyisipkan unsur sindiran pada ucapannya itu.

"Ngedance gak lama kok. Cuma bikin lupa waktu doang," bela pria itu untuk dirinya sendiri.

Rena hanya berdecih pelan saat mendengar ucapan dari pria itu. Dan tak berniat untuk melanjutkan pembicaraan tersebut. Karena menurutnya itu sangat membuang-buang waktu.

Maybe, You? | Choi YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang